7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Dalam Menghadapi Pandemi, WHO Minta Seluruh Negara Mereformasi Sistem Kesehatan

Jenewa, MISTAR.ID

Majelis Kesehatan Dunia tahunan yang berlangsung selama 10 hari di Jenewa, digelar bertepatan dengan peringatan 75 tahun WHO.  Majelis tersebut membahas upaya untuk mengatasi tantangan kesehatan global termasuk pandemi di masa depan, memberantas polio dan mendukung langkah-langkah untuk meringankan darurat kesehatan Ukraina yang dipicu oleh invasi Rusia.

Sebanyak 194 negara anggota WHO sedang menyusun perjanjian pandemic untuk diadopsi pada pertemuan selanjutnya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak seluruh negara membenahi sistem kesehatan guna menghadapi pandemi yang datang sewaktu-waktu.

Baca Juga:WHO Antisipasi Pemanis Buatan Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

Tedros dengan tegas mengutarakan, bahwa pandemi tidak bisa dihentikan, oleh karena itu sejak dini semua negara harus melakukan langkah yang sangat mendasar, yaitu melakukan reformasi.

“Komitmen dari generasi ini (pada kesepakatan pandemi) penting, karena generasi ini yang mengalami betapa mengerikannya virus kecil,” kata Tedros, Senin 922/5/23).

Pada pertemuan yang sama, negara-negara anggota menyetujui anggaran sebesar 6,83 miliar dolar AS untuk 2024-2025. Keputusan ini merupakan komitmen nasional untuk memperbaiki model pendanaan WHO yang dianggap terlalu kecil dan terlalu bergantung pada  donor.

Baca Juga:WHO Umumkan Pandemi Covid-19 Berakhir, Ini Tanggapan Pemko Siantar

Anggaran tersebut mencakup kenaikan 20 persen dalam biaya wajib negara-negara anggota di bawah kesepakatan awal yang dicapai tahun lalu sebagai imbalan atas komitmen reformasi termasuk kebijakan anggaran, tata kelola dan keuangan.

Asisten Sekretaris Amerika Serikat (AS) untuk Urusan Organisasi Internasional, Michele J Sison mengatakan, peningkatan di masa depan akan bergantung pada kemajuan reformasi yang berkelanjutan.  Negara-negara Amerika Tengah dan Selatan juga meminta WHO untuk mengatasi  kekurangan dana kronis di wilayah mereka.(republika/hm17).

 

Related Articles

Latest Articles