7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

AS, Jepang dan Korsel Bangun Sistem Komunikasi untuk Mendeteksi Rudal Korut,

Singapura, MISTAR.ID

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan membuat kesepakatan saling bertukar informasi secara aktual dan terperinci soal rudal yang sedang dibangun Korea Utara. Kesepakatan ketiga negara ini muncul karena melihat belakangan Korut tengah menguji coba rudal balistik di Pyongyang.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada, Menhan Korsel Lee Jong Sup dan Menhan AS Lloyd Austin, mengatakan bahwa ketiga negara itu membuat kemajuan lebih lanjut, dan membuat sistem baru untuk beberapa bulan ke depan.”

Tujuan ketiga negara ini membangun sistem informasi direncakan untuk mendeteksi dan melacak proyektil yang ditembakkan oleh Korut dengan lebih akurat dan cepat, dan akan menjadi.  “langkah besar untuk pencegahan, perdamaian, dan stabilitas,” kata pernyataan tersebut, Sabtu (3/6/23).

Baca Juga: NATO Mengutuk Peluncuran Satelit Korut

Di samping latihan anti-kapal selam, ketiga menteri itu pun berjanji mengadakan latihan pertahanan rudal tiga arah secara teratur, dan ini sebagai tanggapan atas tindakan Korut, serta bertindak sebagai pencegahan.

Jepang dan Korsel akan berbagi informasi secara aktual melalui Amerika Serikat, karena dua sekutu keamanan AS di Asia Timur tidak memiliki mekanisme komunikasi langsung.

Washington memiliki sistem yang terhubung dengan Tokyo dan Seoul secara individual untuk melacak rudal Pyongyang dari waktu peluncuran hingga saat tumbukan.

Hamada menjelaskan, keputusan bersama ini akan meningkatkan kemampuan negara masing-masing dalam mendeteksi dan menilai ancaman rudal Korea Utara.

Baca Juga:

Pertemuan para menteri ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Presiden AS Joe Biden, Presiden Korsel Yoon suk Yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada November tahun lalu di Kamboja. Di sana disepakati untuk dapat berbagi data peringatan rudal Korut secara aktual.

Para menhan negara-negara tersebut mengadakan pembicaraan setelah peluncuran satelit pengintaian militer Korut gagal pada hari Rabu.

Ketiga negara mengatakan operasi tersebut kemungkinan akan menggunakan teknologi rudal balistik, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.(antara/hm17).

Related Articles

Latest Articles