16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Hari Epilepsi Sedunia, Pardossi Cabang Medan Gelar Jalan Santai di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Dalam rangka memperingati Hari Epilepsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 Maret setiap tahunnya, Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) cabang Medan menggelar jalan santai di Kota Pematangsiantar.

Sebelum kegiatan itu dimulai, serangkaian acara seremonial dilakukan, dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, hingga kata sambutan dari Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Pematangsiantar dr Hj Susanti Dewayani.

Ketua Perdossi Cabang Medan dr Muhammad Yusuf dalam sambutannya menyampaikan alasan pihaknya memilih Kota Pematangsiantar sebagai tempat pelaksanaan Hari Epilepsi Sedunia, karena kota ini merupakan kota kedua yang terbesar di Sumatera Utara setelah Medan.

Baca Juga:DPRD Siantar Dukung Percepatan Pendefinitifan Susanti jadi Wali Kota

“Di Kota Pematangsiantar juga banyak teman-teman dokter spesialis neurolog. Jadi, kota yang paling banyak neurolognya setelah Kota Medan adalah Pematangsiantar,” ucapnya, Sabtu (26/3/22).

Dengan adanya kegiatan seperti ini, menurut dia, pihaknya ingin mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma negatif tentang epilepsi. Banyak penderita epilepsi yang dikucilkan oleh lingkungannya. Akibat mitos yang beredar kerap penderita epilepsi membatasi aktivitas. Orang dengan epilepsi pun akhirnya bisa menarik diri dari lingkungan.

Selanjutnya, Plt Wali Kota Pematangsiantar dr Hj Susanti Dewayani menyebutkan, dengan kegiatan tersebut diharapkan pada seluruh tenaga kesehatan (nakes) mampu ataupun bisa mengajak penderita epilepsi maupun keluarganya untuk berani tampil dan mengembangkan potensi yang terbaik dalam mengekspresikan diri mereka.

“Penyakit epilepsi bisa di sembuhkan, kalau penyakitnya diketahui dengan dini. Tetapi tentu saja pasien harus ditangani oleh dokter yang tepat,” tukas dokter spesialis anak tersebut.

Baca Juga:Bayi Penderita Kelainan Hati Ditangani Dokter Spesialis Anak

Susanti juga meminta kepada para medis khususnya dokter spesialis saraf, untuk mendeteksi dini para penderita penyakit epilepsi. Sebab, dengan adanya pendeteksian secara dini, mudah-mudahan tidak memiliki dampak yang merugikan bauk secara kognitif maupun secara gerakgerak ataupun motorik. Agar nantinya, tidak ada keluarga yang membawa pasien epilepsi ke pengobatan alternatif.

“Ingat, penyakit epilepsi bisa sembuh, asalkan pengobatannya dilakukan secara dini,” tegas Plt. Walikota Pematangsiantar.

Untuk itu, kata Susanti, tugas dari dinas kesehatan dan rumah sakit untuk menyediakan peralatan sarana dan prasarana untuk menunjang itu semua. Seperti pemeriksaan EEG (Electroencephalography), CT-scan, dan lain sebagainya. Sebab, sesudah mengedukasi masyarakat, fasilitas juga harus dipersiapkan untuk itu.

Baca Juga:Bolehkah Anak dengan Penyakit Komorbid Sekolah Tatap Muka? Ini Kata Dokter Spesialis

“Selamat memperingati hari epilepsi se-dunia. Jangan sepelekan penyakit epilepsi, jangan kucilkan penderita epilepsi. Mari bersama kita bersama membantu penderita epilepsi dan keluarga untuk mempunyai pemahaman yang benar,” pungkasnya.

Selanjutnya, Plt Wali Kota Pematangsiantar itu melepas peserta jalan santai yang diikuti dari kalangan kesehatan, seperti dokter umum, dokter spesialis, nakes dari puskesmas dan rumah sakit. Rute mulai start depan kantor Dinas Pariwisata Kota Pematangsiantar, Jalan Merdeka, dan finish kembali di depan kantor tersebut. (yetty/hm12)

Related Articles

Latest Articles