20.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Negara ASEAN akan Transaksi Pakai Mata Uang Lokal

Jakarta, MISTAR.ID

Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengatakan ada sejumlah kesepakatan yang akan lahir dari KTT ASEAN.

Salah satunya adalah kesepakatan menggunakan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS). Namun, Edi menegaskan LCS bukan dimaksudkan untuk meninggalkan dolar AS.

“Saya tegaskan di sini bahwa local currency settlement (LCS) ini tidak dimaksudkan untuk dedolarisasi, Tapi lebih ke bagaimana kita efisiensikan cross border trade,” kata Edi dalam sebuah diskusi di Kemenko Perekonomian, Rabu (12/4/23).

Baca Juga:Bandara Kualanamu Ditargetkan Menjadi Bandara Hub International di ASEAN

Ia menyanggah ASEAN atau BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) akan mencoba keluar dari ketergantungan dolar. Pasalnya, di tahun pertama pandemi COVID-19 Indonesia sudah melakukan LCS.

“Ini kan banyak beredar ASEAN dan BRICS akan mencoba keluar dari dependency dolar, ndak. Karena tahun pertama pandemi pun kita sudah melakukan LCS. kita sudah lakukan LCS,” terang Edi.

Melalui LCS diharapkan ada sejumlah keuntungan yang diperoleh. Misalnya mengurangi beban selisih harga, hingga mengefisiensikan transaksi perdagangan antar negara.

“Harapannya adalah kan kita ada volatilitas dari nilai tukar, kalau kita menggunakan local currency di dalam transaksi kan satu, mengurangi inflasi. Kedua, tidak ada beban selisih cost,” ujar Edi.

“Nah itu tujuannya adalah mengefisiensikan supaya trade barrier non tarif itu bisa dikurangi,” lanjut Edi.

Selain mata uang lokal. KTT ASEAN juga diharapkan mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik.

“Pertama adalah untuk developing regional electric vehicle ecosystem,” pungkasnya.(detik.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles