21.4 C
New York
Monday, June 17, 2024

Harga Minyak Dunia Tertekan! Ini Penyebabnya

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak tertekan pada perdagangan, Jumat (25/11/22). Minyak brent sedikit lebih rendah dan West Texas Intermediate (WTI) bertahan stabil, melayang di posisi terendah dua bulan.

Tingkat batas G7 yang diusulkan untuk harga minyak Rusia menimbulkan keraguan tentang seberapa banyak hal itu akan membatasi pasokan.

Peningkatan persediaan bensin AS yang lebih besar dari perkiraan dan perluasan kontrol Covid-19 di Tiongkok juga menambah tekanan pada harga minyak mentah.

Baca Juga:Harga Minyak Dunia Jatuh Karena Ketidakpastian di China

Dikutip dari Antara, Jumat (25/11/22), harga minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman Januari tergelincir 29 sen atau 0,3 persen menjadi USD 85,12 per barel pada pukul 15.15 waktu setempat (20.15 GMT).

Sementara itu, minyak mentah berjangka WTI AS menguat tipis dua sen menjadi USD77,96 per barel.
Kedua harga acuan anjlok lebih dari tiga persen pada Rabu, 23 November 2022, di tengah berita rencana pembatasan harga minyak Rusia bisa di atas level pasar saat ini.

Pemerintah Uni Eropa tetap terpecah mengenai tingkat batas harga minyak Rusia untuk mengekang kemampuan Moskow membayar perangnya di Ukraina tanpa menyebabkan kejutan pasokan minyak global, dengan kemungkinan pembicaraan lebih lanjut pada Jumat.

Seorang pejabat Eropa, meskipun pemerintah Uni Eropa belum menyepakati harga, kelompok negara-negara G7 mempertimbangkan batas atas minyak lintas laut Rusia pada USD65-USD70 per barel.

Batasan harga yang lebih tinggi dapat membuatnya menarik bagi Rusia untuk terus menjual minyaknya, mengurangi risiko kekurangan pasokan di pasar minyak global.

Sumber mengatakan beberapa penyulingan India membayar setara dengan diskon sekitar USD25 hingga 35 per barel buat patokan internasional minyak mentah Brent untuk minyak mentah Ural Rusia. Ural adalah minyak mentah ekspor utama Rusia.

“Pembatasan harga Rusia adalah katalis lain yang berfungsi untuk membuat harga lebih rendah selama beberapa saat terakhir,” kata Kepala Strategi Pasar Komoditas Global di TD Securities Bart Melek, yang menambahkan cukup bullish pada minyak meskipun ada hambatan.

Baca Juga:Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi Buntut Konflik Rusia-Ukraina

Harga minyak juga berada di bawah tekanan setelah Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan bensin dan sulingan AS naik secara substansial minggu lalu.

Tetapi persediaan minyak mentah turun 3,7 juta barel menjadi 431,7 juta barel dalam sepekan hingga 18 November, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 1,1 juta barel dalam jajak pendapat Reuters terhadap para analis.

Tiongkok pada Rabu, 23 November 2022, melaporkan jumlah kasus Covid-19 harian tertinggi sejak dimulainya pandemi hampir tiga tahun lalu. Otoritas lokal memperketat kontrol untuk membasmi wabah, menambah kekhawatiran investor terhadap ekonomi dan permintaan bahan bakar.(antara/hm12)

Related Articles

Latest Articles