18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ekspor Sumut Turun 14,85 Persen di September 2022

Medan, MISTAR.ID

Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara (Sumut) pada September 2022 mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2022, yaitu dari US$1,35 miliar menjadi US$1,15 miliar atau turun sebesar 14,85 persen. Bila dibandingkan dengan September 2021, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 8,49 persen

Dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Nurul Hasanudin Golongan barang yang mengalami penurunan eskpor terbesar lemak dan minyak hewan/nabati yaitu sebesar US$164,30 juta (-24,52%) diikuti oleh golongan barang berbagai produk kimia yaitu sebesar US$17,89 juta (-11,31%).

“Adapun di September 2022 ini, untuk ekspor terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$238,65 juta diikuti Amerika Serikat sebesar US$112,09 juta dan India sebesar US$100,70 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 39,35 persen,” sebutnya Jumat (4/11/2022).

Baca Juga:Nilai Ekspor Sumut Turun 1,03%

Sedangkan menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada September 2022, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$476,91 juta (41,56%).

“Ini pangsa ekspor kita. Dimana barang-barang dari Sumut ini menuju ke sana,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk impor di bulan September ini tercatat US$528,06 juta. Ada kenaikan 3,14% dibandingkan bulan sebelumnya. Data ini dikatakan Nurul, bersumber resmi dari Direktorat Jenderal Bea Cukai.

“Untuk impor peran golongan bahan baku penolong mencapai 84,90% dibandingkan barang konsumsi atau barang modal. Tentunya ini bagus. Jadi yang kita impor barang-barang yang produktif untuk menggerakkan ekonomi di sektor-sektor industri berikutnya,” ucapnya.

Baca Juga:Ekspor Sumut Juni 2022 Naik Tinggi, Pengamat Sebut Belum Kondisi Pulih

Lalu, sambungnya ada share impor terbesar di September 2022 ini yakni share impor terkait bahan bakar mineral dan terkait sisa industri makanan. Untuk bahan bakar mineral tercatat US$122,19 juta dan sisa industri makanan ada US$84,46 juta.

Komoditas yang diimpor paling dominan yakni dari Tiongkok kemudian disusul Singapura dan Brazil, dari 3 negara ini mencapai 54,18%.

“Jadi sangat dominan paling tinggi dari Tiongkok kita impor mencapai US$127,99 juta,” jelasnya.

Adapun neraca perdagangan Sumut tercatat sangat baik yakni US$619,43 juta. Menurut Nurul, harus dipertahankan sebagai bentuk ekonomi Sumut bertumbuh dari sisi neraca perdagangan.

“Kalau kita lihat necara perdagangan Sumut dari 3 negara besarnya yang surplus yakni dari Tiongkok, AS dan India. Tingkok surplus US$111 juta, India US$84 juta dan
AS US$79 juta. Sementara untuk Singapura, Brazali dan Argentina defisit neraca perdagangan kita,” tukasnya. (anita/hm01)

 

Related Articles

Latest Articles