13.7 C
New York
Saturday, May 4, 2024

Desember 2022, Sumut Inflasi 6,12 Persen Secara Year On Year

Medan, MISTAR.ID

Gabungan lima kota di Sumatera Utara yakni Sibolga, Pematang Siantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli mengalami inflasi year on year (yoy) di Desember 2022 sebesar 6,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,77.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Nurul Hasanudin mengatakan, dari lima kota IHK tersebut, inflasi yoy tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 6,43 persen dengan IHK sebesar 115,10, dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 5,74 persen dengan IHK sebesar 114,65.

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 7,35 persen.

Baca Juga:Maret, Sumut Inflasi 0,71 Persen

“Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,66 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,49. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,29 persen,” sebut Nurul, Senin (2/1/23).

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 1,91 persen. Kelompok transportasi sebesar 18,73 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen.

Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 8,05 persen. Kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,09 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,12 persen.

Baca Juga:BI Prediksi Sumut Inflasi 5,39 Persen di September Pasca Kenaikan Harga BBM

“Adapun komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Desember 2022, antara lain bensin, angkutan udara, beras, rokok kretek filter, angkutan dalam kota, ikan dencis, dan tomat,” jelas Nurul.

Sementara untuk tingkat inflasi secara month to month (mtm) pada Desember 2022 sebesar 1,50 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Desember 2022 sebesar 6,12 persen.

Terpisah, pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin tidak menyangka inflasi bulan Desember melambung. Inflasi pada Desember 2022 di Sumut mencapai 1,50 persen secara bulanan atau month to month. Sementara secara tahunan atau year on year mencapai 6,12 persen.

Baca Juga:Sumut Inflasi 1,03 Persen di Januari 2022, Sibolga Penyumbang Tertinggi

“Capaian inflasi Sumut yang tinggi tersebut jauh di atas realisasi capaian inflasi nasional yang sebesar 0,56 persen, dan saya sendiri pun sempat berkeyakinan kalau inflasi di Sumut itu berkisar 0,5 persen di bulan Desember 2022 kemarin,” katanya.

Andil inflasi yang terbesar masih didatangkan dari kelompok makanan, minuman dan tembakau hingga 1,38 persen.

“Memang dari hasil pemantauan kita di lapangan selama Desember, sejumlah harga kebutuhan makanan pokok seperti sayur-sayuran, kebutuhan protein, minyak goreng hingga beberapa kebutuhan lainnya mengalami peningkatan harga yang tinggi,” jelasnya.

Baca Juga:Desember 2021, Sumut Inflasi 0,46 Persen

Sehingga, sebut Gunawan, inflasi Sumut benar-benar masuk dalam skenario hitungan inflasi terburuk. Padahal Gunawan sempat optimis di Sumut akhir tahun akan merealisasikan inflasi di angka 5 persen. Karena dampak inflasi dari kenaikan harga BBM sudah tak terlihat di bulan Oktober.

Namun, bila berbicara komodiitas pangan yang mengalami kenaikan tajam, memang komoditas cabai naik tinggi selama Desember dibandingkan dengan harganya di bulan November.

“Harga cabai merah di Desember rata-rata mengalami kenaikan Rp10 ribu  per kg dan terlebih untuk jenis sayur sayuran yang lompatan harganya hingga mencapai 3 kali lipat dari harga normal. Dan, harga rokok sebelumnya sudah mengalami kenaikan dan menyumbang inflasi di Sumut,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles