13.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Waspada! Narsis dan Histrionik Berlebihan Gejala Gangguan Kepribadian

MISTAR.ID

Secara harfiah, kita sering menyebut kata narsis bagi orang-orang yang suka pamer. Utamanya, pamer yang sering dilakukan pada dekade belakangan dilakukan di media sosial. Sedikit sedikit pamer jalan-jalan, sedikit sedikit pamer makan-makan, menjadi pemateri sebuah acara posting di status WA, IG atau FB. Pamer bisa saja lewat foto namun juga lewat kata-kata.

Orang yang berkelakuan seperti itu sering kita menyebutnya narsis. Namun narsis tingkat tinggi nggak kalah lagi adalah yang dilakukan kian berlebihan alias ekstrem. Ini dilakukan tak lain adalah demi mencari perhatian orang lain, senang menjadi pusat perhatian.

Menurut data kesehatan Psych Central, orang yang suka mencari perhatian secara berlebihan merujuk pada gejala gangguan kepribadian histrionik (HPD). Seseorang dengan gangguan kepribadian histrionik tersebut ingin menjadi pusat perhatian di setiap kelompok dan mereka merasa tidak nyaman ketika mereka tidak mendapatkan perhatian.

Baca juga:Kasus Gangguan Jiwa Tinggi, Psikolog Minta Pemprov Sumut Lakukan Promkes

Pengidap gangguan kepribadian dengan gejala suka mencari perhatian ini kerap mengalami kesulitan ketika orang tidak fokus secara eksklusif pada dirinya. Orang dengan gangguan kepribadian ini terkadang melakukan perilaku provokatif untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya.

Gangguan Kepribadian Histrionik
Perlu diketahui, orang dengan gangguan kepribadian histrionik kerap mengalami kesulitan mencapai keintiman secara emosional. Mereka juga kerap merusak interaksi sosialnya karena gayanya yang suka provokatif, dan kerap menjadi kesal dan depresi jika mereka tidak lagi menjadi pusat perhatian.

Semakin meningkatnya gangguan kepribadian tersebut, ia akan menginginkan kebaruan, stimulasi, dan kegembiraan. Selain itu, mereka juga cenderung bosan dengan rutinitas yang telah mereka lakukan dan menganggapnya biasa. Itu sebabnya ia akan membuat lelucon baru yang bisa membuat ia tetap menjadi pusat perhatian. Ia bahkan berani membuat sensasi baru. Mulai dari merekayasa sesuatu, bahkan yang lebih gilanya lagi ia berani berpura-pura melakukan aksi-aksi nekat semisal hendak terjun dari gedung, atau aksi bunuh diri.

Orang seperti ini sering tidak toleran terhadap aktivitas yang tertunda dan kerap mengarahkan diri untuk mendapatkan kepuasan segera. Yakni menjadi perhatian orang-orang.

Baca juga:Sebagian Besar Kasus Gangguan Kejiwaan Akibat Penggunaan Narkoba

Tandai Prilaku Gangguan Kepribadian Historik.
Selain suka mencari perhatian, gangguan kepribadian histrionik ini bisa kita tandai dengan perilaku berikut:

1. Tidak nyaman dalam situasi ketika dia tidak menjadi pusat perhatian.

2. Interaksi dengan orang lain sering ditandai dengan perilaku menggoda atau provokatif seksual yang tidak pantas.

3. Menampilkan ekspresi emosi yang berubah dengan cepat dan dangkal.

4. Secara konsisten menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian pada diri mereka sendiri.

5. Memiliki gaya bicara yang terlalu impresionistik dan kurang detail.

6. Menunjukkan dramatisasi diri, sandiwara, dan ekspresi emosi yang berlebihan.

7. Sangat mudah dibujuk mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan.

8. Tidak perduli menghabiskan biaya untuk kepuasan mendapatkan perhatian, semisal membuat pesta, mentraktir banyak orang atau lainnya.

Gangguan kepribadian ini biasanya sudah lama terjadi dan paling sering didiagnosis pada usia dewasa dan bukannya remaja. Padahal, usia remaja adalah masa ketika seseorang dalam perkembangan yang konstan dengan perubahan kepribadian menuju kematangan.

Baca juga:Bagaimana Trauma Masa Kecil dapat Memengaruhi Hubungan Anda

Gangguan kepribadian histrionik lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Dari data yang diperoleh, gangguan ini terjadi pada sekitar 1,8 persen dari penduduk dunia. Seperti kebanyakan gangguan kepribadian lainnya, gangguan kepribadian histrionik umumnya akan menurun intensitasnya seiring bertambahnya usia. Banyak orang mengalami beberapa gejala paling ekstrem pada saat mereka berusia 40 atau 50-an.

Penyebab Gangguan Kepribadian Histrionik
Gangguan kepribadian histrionik sejauh ini disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah faktor biologis dan genetik, faktor sosial seperti akibat interaksi dia dalam keluarga, teman-teman, dan anak-anak lain), dan psikologis (kepribadian dan temperamen individual dirinya dan akibat lingkungannya.

Gangguan kepribadian histrionik bukan merupakan faktor tunggal yang menjadi penyebabnya. Penelitian menunjukkan bahwa ada sedikit peningkatan risiko gangguan ini diturunkan kepada anak-anak mereka.

Baca juga:Psikologi Warna: Warna Favorit Anda Menjelaskan Kepribadian Anda

Seperti disebutkan gangguan kepribadian histrionik, suka mencari perhatian juga menjadi gangguan kepribadian narsistik. Menurut American Psychiatric Association, orang yang didiagnosis mengidap gangguan narsistik juga memiliki gejala suka mencari perhatian, mementingkan diri sendiri, dan menuntut kekaguman kepada dirinya sendiri.

Perawatan untuk gangguan kepribadian histrionik maupun narsistik biasanya melibatkan psikoterapi jangka panjang dengan seorang terapis berpengalaman dalam mengobati gangguan kepribadian semacam ini. Obat-obatan juga dapat diresepkan untuk membantu penanganan dengan gejala spesifik.

Related Articles

Latest Articles