21.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Teleskop James Webb Pecahkan Misteri Antariksa Lainnya

Jakarta, MISTAR.ID

Teka-teki antariksa lainnya berhasil dipecahkan melalui Teleskop Luar Angkasa James Webb.

Dimana para astronom bisa memandang sejenis cahaya yang dibiaskan miliaran tahun yang lalu dari sejumlah galaksi paling awal, hanya banyak ahli menilai sinar itu seharusnya tak tampak.

Perihal itu sebab pada masa krusial dalam sejarah alam semesta (masa yang dinyatakan ‘reionisasi’ saat bintang-bintang perdana mulai bersinar), ruang angkasa penuh dengan gas yang dibuat oleh Big Bang (ledakan penting yang menciptakan alam semesta kita).

Baca juga:Wujud Besar Berupa Cincin Ditemukan di Antariksa

Aliran udara setebal itu sewajibnya menyelubungi cahaya dari bintang dan galaksi pertama, namun kenyataannya tidak. Kita bisa memandang cahaya yang disinarkan dari atom hidrogen awal (atom terkecil dan salah satu unsur perdana yang pernah terbentuk).

“Salah satu permasalahan paling mengherankan yang dihadirkan pengamatan sebelumnya adalah deteksi cahaya dari atom hidrogen di alam semesta awal, yang seharusnya terhalang semuanya oleh gas netral murni yang terbentuk usai Big-Bang,” kata seorang ilmuwan astronom di Universitas Cambridge, Callum Witten, yang memimpin penelitian Webb terkini itu, seperti dilansir pada Selasa (23/1/24).

Melalui pernyataan, jika banyak hipotesis yang sebelumnya diajukan untuk menerangkan raibnya emisi yang ‘tak bisa dijelaskan’. Ternyata teleskop Webb, yang dibuat dengan cermin besar untuk menemukan cahaya yang sangat suram dan mendeteksi objek yang sangat jauh sudah memberikan jawaban yang meyakinkan.

Baca juga:Gempa Terjadi di Antariksa?, Berikut Penjelasan NASA

Ternyata cahaya dimaksud bersumber dari galaksi kuno tertentu, tak hanya berasal dari satu galaksi saja. Webb mendapati emisi ini sebenarnya bersumber dari kelompok galaksi (kita tidak dapat melihatnya).

Awalnya galaksi-galaksi itu bertubrukan dan menyatu satu sama lain (galaksi acap kali bertabrakan), hingga akhirnya menciptakan lingkungan kosmik yang sangat aktif.

Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy, para peneliti mendeteksi aktivitas intensif itu (tabrakan galaksi menyebabkan penciptaan bintang-bintang baru) membuat emisi cahaya yang kuat dan membuka akses bagi cahaya untuk lepas ke luar angkasa.

Baca juga:Pesawat Antariksa yang Diservis Jarak Jauh Miliaran Kilometer dari Bumi

“Bila Hubble cuma melihat sebuah galaksi besar, Webb melihat kelompok galaksi kecil berinteraksi, dan penemuan ini berefek besar pada pemahaman kita terkait emisi hidrogen yang tak terduga dari beberapa galaksi pertama,” ujar seorang peneliti di Universitas Stanford, Sergio Martin-Alvarez, yang mengerjakan penelitian terkini itu.

Para astronom bakal terus mengarahkan Webb pada sejumlah galaksi paling awal yang pernah terbentuk, dengan tujuan untuk mengerti bagaimana terbentuk galaksi contohnya Bima Sakti. (rpblk/hm16)

Related Articles

Latest Articles