17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Gempa Terjadi di Antariksa?, Berikut Penjelasan NASA

Jakarta, MISTAR.ID

Gempa bumi yang menimpa Indonesia dan Jepang pada awal Januari 2024 sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.

Sebab gempa yang terjadi di Sumedang, Provinsi Jawa Barat (Jabar) Indonesia, sudah menghancurkan puluhan rumah warga. Lalu gempa di Jepang, tepatnya di Prefektur Ishikawa merupakan salah satu gempa terbesar yang mengguncang Negeri Matahari Terbit.

Membahas gempa, apakah juga terjadi di planet lain selain Bumi? Mengingat struktur planet lain yang tidak jauh beda dengan Bumi, bencana alam seperti gempa memungkinkan untuk terjadi di antariksa. Simak keterangan pihak NASA berikut ini!

Baca juga:Gempa 4,1 Magnitudo Guncang Kabupaten Aceh Barat Daya

Terus menerus mengirim sejumlah misi luar angkasa selama bertahun-tahun, NASA pernah mendatangkan alat pengukur gempa atau seismometer ke alam semesta. Melansir dari JPL NASA, robot penjelajah bernama InSight telah merekam adanya guncangan di planet Mars. Tercatat, lebih dari 1.313 guncangan yang terekam oleh InSight sejak tahun 2018.

Terkecuali planet merah, NASA juga mencatat adanya getaran di satelit alami Bumi, yakni Bulan. Tahun 1976-1977, NASA meletakkan 3 seismometer untuk menulis gempa termal di Bulan. Pengukuran dilakukan selama misi Apollo 17 berlangsung.

Bulan Desember 2018, wahana Antariksa InSight sukses menempatkan alat pengukur gempa di permukaan Mars. Ini perdana wahana atau pesawat antariksa meletakkan seismometer ke permukaan planet lain memakai teknologi robotik.

Dilansir NASA, seismometer yang diberikan nama Seismic Exploration for Interior Structure (SEIS) itu bisa mengukur gelombang seismik yang dipengaruhi guncangan, hantaman meteorit dan fenomena lainnya.

Baca juga:Jepang Berencana Terima Bantuan Gempa Hanya dari AS

NASA menginformasikan mulai tahun 2018, SEIS telah mencatat lebih dari 1.313 gempa di Mars. Salah satu gempa terbesar dengan daya magnitudo 5 pernah tercatat di planet merah pada Mei 2022. Sebelumnya, guncangan terbesar dipegang oleh gempa dengan kekuatan magnitudo 4,2 pada Agustus 2021.

Dari data yang dihimpun, para peneliti menemukan beragam jenis guncangan di Bulan. Di antaranya gempa dalam, gempa dangkal, gempa termal, dan gempa yang diakibatkan benturan meteorit. Rekaman guncangan tersebut membuktikan bahwa Bulan juga mengalami gempa yang disebut dengan istilah moonquake.

Sesuai penemuan guncangan yang terjadi di Mars dan Bulan, NASA mengatakan, gempa kemungkinan juga terjadi di planet-planet lain di luar angkasa. Walaupun belum ada teknologi NASA yang menerobos planet lain di luar Mars, para ilmuwan yakni pergerakan lempeng pasti pernah terjadi di objek luar angkasa.

Ini sesuai sejumlah penemuan dalam bentuk gambar yang diambil NASA, tampak beragam macam jenis retakan di beberapa permukaan planet lain. Fakta menariknya, tak hanya menimpa sebuah planet, gempa juga bisa terjadi di satelit-satelit alami seperti Bulan.

Baca juga:Korban Gempa Jepang Capai 92 Orang Tewas dan 242 Hilang

Mempertimbangkan gempa merupakan bencana alam alamiah yang berhubungan dengan pergeseran lempeng atau struktur sebuah planet, sangat logis jika jug terjadi di beberapa objek di luar angkasa.

Kemungkinan itu diperkuat dengan penemuaan guncangan di Mars dan Bulan. Meskipun belum terdeteksi oleh teknologi NASA, gempa di planet atau objek lain di luar angkasa itu realitas adanya. (idntms/hm16)

Related Articles

Latest Articles