22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Twitter Izinkan Iklan Ganja

Jakarta, MISTAR.ID

Twitter mengizinkan iklan ganja di platform Kamis (16/2/23) usai pelonggaran aturan. Apakah kebijakan ini berlaku secara global?

Perusahaan sebelumnya hanya mengizinkan iklan dengan tema Cannabinoid (CBD) yang menargetkan beberapa pengguna AS. Kini, iklan ganja bisa beredar di sejumlah negara yang ditentukan.

“Mulai hari ini, di negara bagian AS tertentu kami telah mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan kebijakan Iklan Ganja kami guna menciptakan lebih banyak peluang untuk pemasaran ganja yang bertanggung jawab,” kata Twitter dalam postingan blog.

Dengan perubahan kebijakan itu, Twitter akan mengizinkan lebih banyak iklan ganja daripada platform lain seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

Baca Juga:Kurir Ganja 1,3 Ton Asal Aceh Masuk Tahap II, Tersangka Segera Diadili

Di medsos-medsos yang dimiliki Meta, pengiklan dapat mempromosikan produk seputar ganja dengan batasan penargetan geografis dan konten. Namun, produk Tetrahydrocannabinol (THC) dan CBD tidak diizinkan.

TikTok juga memiliki aturan ketat seputar narkoba, bahkan tak mengizinkan pengumuman layanan publik soal legalisasi ganja dari negara bagian New York, AS.

“Ke depan, Twitter memungkinkan pengiklan untuk mempromosikan preferensi merek dan konten informasi terkait ganja untuk CBD, THC, dan produk dan layanan terkait ganja,” kata perusahaan.

Meski begitu, pengiklan ganja di Twitter masih harus mengikuti pedoman tertentu untuk mempromosikan produk mereka.

Pengiklan harus disetujui oleh Twitter dan hanya dapat menargetkan pengguna di lokasi tempat mereka memiliki izin. Artinya, itu tak berlaku di negara-negara yang masih melarang peredaran ganja seperti Indonesia.

Baca Juga:Simpan Ganja dalam Rumah, Kakek Usia 62 Tahun Berjanggut Putih Diringkus Polisi

Iklan juga tidak boleh mempromosikan atau menawarkan penjualan ganja, dengan beberapa pengecualian untuk beberapa produk CBD topikal.

Pengiklan tidak dapat menargetkan pengguna di bawah 21 tahun dan tidak dapat menargetkan atau menarik minat anak di bawah umur.

Dikutip dari The Verge, Twitter juga mengatakan iklan tidak boleh menggambarkan penggunaan ganja atau membuat klaim kemanjuran dan kesehatan.

Twitter dengan jelas melihat potensi pembayaran untuk iklan ganja di platform. Berdasarkan data internal perusahaan, tweet tentang ganja menutupi topik seperti hewan peliharaan, memasak dan industri seperti kopi dan alkohol.(cnnindonesia.com/hm01)

 

Related Articles

Latest Articles