7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Starship Milik Elon Musk Akan Bawa Starlab Pengganti ISS Mengorbit

California, MISTAR.ID

Roket raksasa ‘Starship’ milik miliarder Elon Musk telah dipilih untuk meluncurkan stasiun luar angkasa swasta baru yang akan menggantikan International Space Ship (ISS).

“Sejarah keberhasilan dan keandalan SpaceX membawa tim kami memilih Starship untuk mengorbit Starlab,” kata Dylan Taylor, Ketua sekaligus CEO Voyager Space, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Sun.

“SpaceX adalah yang terdepan tak tertandingi dalam peluncuran frekuensi tinggi, dan kami bangga Starlab akan diluncurkan ke orbit dalam satu penerbangan oleh Starship,” lanjutnya.

Stasiun luar angkasa komersial bebas itu adalah kolaborasi antara Nanoracks (bagian dari Voyager Space), Lockheed Martin, dan Northrop Grumman.

Belum jelas kapan tim proyek Starlab berencana meluncurkan pos luar angkasa ini.

Baca juga: Astronom Pertama Kali Menemukan Bintang Tersembunyi Spesies Baru

Selain itu, Starship SpaceX juga belum berhasil melakukan uji coba yang sukses.

Namun, Nasa menginginkan Starlab berada di orbit dan berfungsi sebelum tahun 2030 – ketika Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mencapai usia pensiunnya dan dinonaktifkan.

Starship, roket setinggi hampir 120 meter dengan 33 mesin, merupakan pesawat yang diprediksi Elon Musk akan mendaratkan manusia di Mars dalam waktu tiga tahun.

Pada bulan Januari, Menurut Musk, Starship hampir mencapai orbit, tetapi gagal karena kurangnya muatan. Roket tersebut tidak pernah membawa muatan dalam uji coba.

Miliarder eksentrik itu menargetkan akan kembali melakukan uji coba ketiga pada Februari. Itu artinya, SpaceX akan mengeluarkan biaya sekitar $40 juta (Rp 626 miliar) lagi.

Bumi ke Mars

Starship adalah roket senilai 3 miliar dolar yang dibangun untuk mendaratkan manusia di Bulan sekitar tahun 2025, sebelum mengangkut manusia ke Mars.

Elon Musk sebelumnya bertaruh, misi masa depannya ke Mars akan terjadi pada tahun 2030-an.

Namun, berbicara secara virtual kepada IAF pada Oktober 2023, Musk menyarankan bahwa roket itu bisa mendarat di Planet Merah dalam waktu tiga hingga empat tahun.

“Ini adalah program yang sangat sulit,” kata Musk pada bulan Mei 2023 lalu. Ia menambahkan, bahwa roket tersebut memiliki daya dorong sekitar dua setengah kali lipat dari Saturn V, sehingga jika atau ketika mencapai orbit, ini akan menjadi roket terbesar.

Baca juga: Berikut Fakta-Fakta Kawah Jezero di Mars

“Kunci untuk memperluas kehidupan di luar Bumi adalah roket orbital yang sepenuhnya dan dapat digunakan kembali dengan cepat.

“Ini adalah masalah yang sangat sulit mengingat batasan … Bumi memiliki atmosfer yang tebal dan gravitasi yang kuat, hanya sedikit mungkin untuk melakukannya, itulah mengapa ini belum pernah dilakukan sebelumnya,” jelasnya.

Starship dirancang untuk mengangkut hingga 100 orang dari Bumi ke Bulan dan Mars.

Perjalanan ke Mars memakan waktu sekitar tujuh bulan, yang berarti akan ada ruang tinggal di atas kapal bagi anggota kru.

Namun, SpaceX pertama-tama fokus pada membawa Starship ke orbit, sebelum mulai merancang interior.

Roket itu juga dirancang dari awal untuk dapat membawa lebih dari 100 ton kargo ke Mars dan Bulan, sebagai tempat menyimpan semua kebutuhan untuk membangun kamp dasar di luar planet.

Bukan hanya merupakan roket tertinggi yang pernah terbang, tahap pertama Starship, yang dikenal sebagai pendorong Super Heavy, adalah roket terkuat yang pernah dibangun dan dapat menghasilkan daya dorong hingga 7,6 juta kilogram.

Itu hampir dua kali lipat dari rekor saat ini yang dipegang Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) milik NASA.

Starship sedang dikembangkan sebagai bagian dari kontrak senilai $1,15 miliar dengan NASA untuk mengirim astronot ke Bulan dalam program Artemis agensi antariksa AS itu.

Pesawat ini juga akan menjadi alat penting dalam membantu Musk mewujudkan mimpinya membuat manusia antarplanet – yang disebut dia menjadi alasannya mendirikan SpaceX. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles