Jakarta, Mistar.id
Tujuan dari konstelasi satelit digital Nusantara yang dikembangkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah untuk meningkatkan kapasitas keantariksaan nasional.
Menurut Mego Pinandito, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, konstelasi ini akan membantu pembangunan infrastruktur nasional dan memainkan peran penting dalam konektivitas, manajemen bencana, pemantauan lingkungan, dan pengembangan ekonomi.
Tujuan, spesifikasi teknis, dan kemungkinan aplikasi adalah beberapa elemen penting dalam perencanaan konstelasi.
Selain itu, akan ada dampak lebih lanjut di Indonesia di masa depan, kata Mego dalam keterangan resmi pada hari Minggu, 24 September.
Robertus Heru Triharjanto, kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, mengatakan bahwa program Nusantara Konstelasi Satelit terdiri dari 18 satelit.
Memiliki misi komunikasi IOT, resolusi tinggi (optik dan SAR), dan penginderaan jauh.
Satu satelit relay untuk menjawab kebutuhan pemantauan ilegal perairan maritim, produksi padi, polusi, dan pemetaan. Dia menyatakan, “Perdagangan karbon, land subsidence sebelum dan sesudah bencana, dan hal-hal strategis lainnya”.
Herjon CM Panggaben, Direktur PPDPR Kementerian ATR/BPN, menyatakan bahwa layanan dan data resolusi tinggi sangat dibutuhkan.
Guna mendukung identifikasi dan pemanfaatan HGU, meningkatkan kualitas batas bidang tanah, dan mendukung pengurangan risiko perubahan penggunaan tanah.(KBRN, hm19)
