Washington, MISTAR.ID
Perusahaan yang bertanggung jawab atas jejaring sosial X (sebelumnya Twitter) membuat keputusan untuk menjadikan informasi ‘suka’ bersifat pribadi. Artinya, pengguna akan dapat melihat publikasi yang mereka ‘suka’, namun orang lain tidak akan memiliki kemampuan tersebut.
Salah satu insinyur X menjelaskan keputusan tersebut dalam postingan yang dibagikan di jejaring sosial itu sendiri, yang menunjukkan bahwa ‘suka’ publik mendorong “perilaku yang salah”.
Ia memberikan contohkan soal adanya hal menyebalkan karena takut akan pembalasan dari troll, atau untuk melindungi citra publik mereka.
Baca juga: Twitter Resmi Ubah Logonya
“Misalnya, banyak orang merasa bahwa mereka tidak dapat menyukai konten yang mungkin ‘berisiko’ karena takut akan pembalasan dari ‘troll’ atau untuk melindungi citra publik mereka ,” kata sang insinyur X, Haofei.
“Anda akan segera dapat menyukai tanpa khawatir siapa yang akan melihatnya. Juga sebagai pengingat bahwa semakin banyak postingan yang Anda sukai, semakin baik algoritma untuk Anda,” katanya. (mtr/hm17)
