6.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Deretan Kenyataan Unik Cincin Saturnus Terancam Hilang

Jakarta, MISTAR.ID

Satu-satunya planet tata surya yang mempunyai cincin adalah Saturnus, yang awalnya diamati oleh Galileo Galilei pada tahun 1610 dengan memakai teleskop sederhana.

Cincinnya terbentang mengitari bagian ekuator Saturnus. Dan merupakan sistem cincin planet paling luas di bimasakti. Namun para ahli memprediksi cincin Saturnus terus menipis dan terancam akan raib di masa mendatang.

Dilansir dari laman Space, pada Rabu (20/3/24), ini sejumlah fakta menarik tentang cincin Saturnus.

Baca juga:Wow! Benda Aneh Ditemukan NASA Berselancar di Cincin Saturnus

  1. Terbuat dari Bongkahan Es

Rupanya cincin Saturnus cuma kumpulan partikel-partikel kecil seperti debu, es dan batu yang berputar-putar, serta mempunyai ukuran bermacam-macam mulai dari seukuran debu sampai bongkahan besar sekalipun.

Seluruhnya bersumber dari pecahan komet, asteroid atau benda-benda angkasa lainnya yang terdampak gaya tarik dari planet, sehingga berkumpul memutari Saturnus dan kelihatan seperti cincin. Bongkahan ini tidak terhitung jumlahnya dan menyebar tak beraturan di sekeliling planet.

Komentar lain membeberkan, itu terbentuk pasca kehancuran sebuah bulan yang puing-puingnya lalu membentuk cincin. Hanya penjelasan akan terbentuknya cincin Saturnus memiliki teori yang beragam.

Baca juga:Cek Fakta! Planet Merkurius, Venus dan Saturnus tepat di Atas Piramida Giza

Para astronom belum bisa menentukan teori mana yang paling pas dengan sejarah terbentuknya cincin Saturnus.

  1. Berlapis-lapis

Terdiri dari lapisan cincin menyebabkan para astronom harus menyebutkan lapisan-lapisan ini supaya gampang diidentifikasi. Ini dinamai dengan abjad. Kini, lapisan cincin Saturnus sudah sampai di abjad G. Artinya, sudah ada 7 cincin teridentifikasi.

  1. Jari-jari Cincin Bergerak Berputar

Baca juga:Ternyata Ini Planet dan Tempat Terpanas di Galaksi

Jari-jari pada cincin Saturnus tak diam, justru berputar-putar. Itu muncul melintasi cincin dalam selang waktu tertentu dan bakal lenyap.

Uniknya, waktu kemunculannya bukan tetap dan berbeda-beda tergantung lamanya sinar Matahari menyinari. Itu awalnya terlihat oleh pesawat luar angkasa, Voyager yang ketika itu mau memotret cincin Saturnus.

Related Articles

Latest Articles