6.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Bencana Besar Mengintai Sisi Selatan Jawa: Bisa 30 Kali Lebih Tinggi dari Tsunami Jepang

Jakarta, Mistar.id

Bencana alam yang menimpa Jepang pada awal tahun 2024 mengejutkan dunia.

Negeri Sakura terguncang oleh gempa bumi berkekuatan 7,4 skala Richter, yang memicu tsunami yang menghantam beberapa wilayah di pantai barat.

Tsunami di Jepang pada 1 Januari 2024 mencapai ketinggian sekitar 1,2 meter.

Meskipun tsunami ini tidak sebesar yang melanda Jepang pada tahun 2011, ia masih menyebabkan kerusakan dan kematian.

Namun, tahukah Anda bahwa ancaman bencana jauh lebih besar dan lebih dekat dengan kita sekarang?

Baca juga : Gempa 7,4 Magnitudo di Jepang, Picu Peringatan Tsunami

Lebih menakutkan lagi adalah kemungkinan tsunami yang akan terjadi dapat mencapai ketinggian 30 kali lipat dari tsunami yang terjadi di Jepang.

Tsunami Jepang 2024

Dilaporkan bahwa gempa dahsyat berkekuatan 7,5 menyebabkan gelombang tsunami setinggi 1,2 meter menerjang Kota Wajima, Prefektur Ishikawa, pada pukul 16:21 waktu setempat.

Kota Toyama, Prefektur Toyama, juga terkena dampak tsunami Jepang yang mencapai ketinggian 80 sentimeter pada pukul 16.35. Selain itu, Kota Kashiwazaki, Prefektur Niigata, juga terkena dampak tsunami yang mencapai ketinggian 40 sentimeter pada pukul 16:36, menurut Kompas.com.

Menurut laporan Reuters pada Selasa (2/1/2024) pagi, pemerintah dan penegak hukum setempat mengatakan bahwa enam orang meninggal akibat gempa Jepang yang menghancurkan bangunan.

Pemerintah Jepang mengumumkan bahwa hingga Senin malam, lebih dari 97.000 orang telah diungsikan di sembilan prefektur di pantai barat pulau utama Honshu.

Tempat tinggal mereka adalah gedung olah raga sekolah yang dijadikan lokasi evakuasi darurat.

Sementara itu, hingga Selasa pagi, hampir 33.000 rumah di prefektur Ishikawa masih menghadapi pemadaman listrik.

Sebagaimana dilaporkan Kompas.com pada Sabtu (15/1/2022), Gayatri Indah Marliyani, pakar tektonik aktif geologi gempa bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM, memberikan penjelasan tambahan tentang wilayah megathrust Jawa saat mempelajari gempa yang terjadi di Banten pada tahun 2022.

Berdasarkan analisis gempa, Gayatri menjelaskan bahwa gempa Banten yang termasuk megathrust Jawa ini memiliki kedalaman yang besar, yaitu 40 kilometer.

Widjo Kongko, Perekayasa di Balai Teknologi Infrastruktur Pelabuhan dan Dinamika Pantai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyatakan bahwa gempa Banten di Selat Sunda tidak menyebabkan tsunami.

Baca juga : Gempa Magnitudo 7,6 Landa Filipina Selatan, Tsunami Diperkirakan Setinggi 3 Meter

Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa gempa tersebut terjadi di daerah yang tidak aktif secara seismik, atau di sebuah gap seismik.

Related Articles

Latest Articles