“Satu-satunya tanda bahwa dia memperhatikan saya adalah ketika dia sesekali menjulurkan lidahnya untuk mencium aroma di sekelilingnya. Selain itu, dia hanya melanjutkan kegiatannya sendiri,” jelas Vonk.
“Dia adalah ular yang tangguh, unik, dan tidak pantas mendapat perlakuan seperti ini,” tambahnya.
Vonk juga mengungkapkan bahwa polisi masih menyelidiki kasus kematian anakonda yang istimewa ini.
“Saya berharap pelaku dapat ditemukan dan diadili, karena tindakan semacam ini harus mendapat hukuman yang setimpal. Saya mengerti bahwa penyelidikan polisi sedang berlangsung di lokasi penemuan, dan saya berharap kita dapat segera mendapatkan kejelasan lebih lanjut,” ungkapnya.
“Saya sangat sedih melihat bagaimana manusia tampaknya terus merusak alam tanpa alasan yang jelas. Ini benar-benar sia-sia dan berbahaya, dan merupakan dosa besar,” tegasnya. (cnn/hm20)
