11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Alat Pendarat Bulan Milik Jepang Kembali Menyala

Tokyo, MISTAR.ID

Badan antariksa negara Jepang menyampaikan, alat pendarat bulan kepunyaan Negeri Matahari Terbit itu kembali berfungsi usai 2 minggu malam di bulan.

Perangkat tak berawak yang diberi nama Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) itu berlabuh di bulan lalu dengan posisi miring, sehingga panel surya mengarah ke tujuan yang salah.

“Ketika sudut matahari berpindah, wahana itu kembali menyala selama 2 hari dan melakukan pengamatan ilmiah terhadap sebuah kawah dengan kamera berspesifikasi tinggi,” sebut Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA), Senin (26/2/24).

Baca juga:Pesawat Komersil AS Kembali Mendarat di Bulan

Dipaparkan, media itu tak berfungsi kala kegelapan kembali terjadi, sebab tidak dirancang untuk malam bulan yang keras. JAXA juga menyampaikan, telah mengirimkan perintah yang direspon SLIM.

“SLIM sukses bertahan pada malam hari di permukaan Bulan dengan tetap mempertahankan kegunaan komunikasinya,” paparnya di media sosial (medsos) X.

Komunikasi sempat distop usai beberapa saat, karena kala itu masih tengah hari di bulan dan suhu peralatan begitu tinggi. JAXA menambahkan, persiapan sedang diperbuat untuk meneruskan pengoperasian saat suhu instrumen telah cukup dingin.

Baca juga:Pasca 52 Tahun, Pendarat AS Berhasil Mendarat di Bulan

SLIM yang juga dijuluki Moon Sniper sebab teknologi pendaratannya yang presisi, mendarat di zona pendaratan targetnya pada 20 Januari lalu.

Ini adalah sebuah prestasi kemenangan bagi program luar angkasa Negeri Sakura pasca serangkaian kegagalan belum ini dan membuat sebagai negara kelima yang sukses melakukan pendaratan di Bulan, setelah Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, China dan India.

Hanya saat turun, pesawat mengalami permasalahan mesin dan turun dengan posisi miring yang menyebabkan panel surya menghadap ke barat, bukan ke atas.

Baca juga:Pesawat Pendarat Swasta AS Tembus Orbit di Seputar Bulan

Informasi terkini itu mencuat usai JAXA sukses meluncurkan roket baru unggulannya H3 pada 17 Februari lalu, menjadikannya keberuntungan ketiga kalinya usai penundaan bertahun-tahun dan 2 usaha gagal sebelumnya.

Saat ini Rusia, Korea Selatan (Korsel) dan Uni Emirat Arab juga berusaha mencapai Bulan. (krnjkt/hm16)

Related Articles

Latest Articles