Medan, MISTAR.ID
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menekankan pentingnya mengajarkan tentang wawasan kebangsaan sejak dini kepada generasi muda. Sehingga para generasi muda bisa lebih kenal dan cinta kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut disampaikan Gubsu Edy Rahmayadi di hadapan ratusan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini pada seminar “Menumbuhkan Cinta Kebangsaan Melalui Pembinaan Sejarah Kemerdekaan Sejak Dini kepada Generasi Muda Bangsa” di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, Rabu (24/8/22).
“Sejak dini kita ajarkanlah mereka wawasan kebangsaan. Sehingga mereka bisa mengenal Indonesia sejak dini dan menjadikan mereka kepribadian yang cinta kepada negara,” kata Edy.
Baca Juga:Gubernur Kritik Kinerja Dinas Pendidikan Sumut yang Lambat
Edy mengatakan ada konsensus dasar bernegara Indonesia. Pertama adalah Pancasila, kedua Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, ketiga NKRI, dan keempat Bhineka Tunggal Ika. Keempat, merupakan nilai-nilai yang sangat penting dan strategis untuk kepentingan bangsa ke depan.
“Saling menghormati antar umat beragama juga merupakan hal yang perlu terus dipertahankan. Melihat keragaman di Indonesia yang sangat luas, kita harus saling menghormati,” ujarnya.
Anggota DPRD Sumut Hendra Cipta yang menjadi pemateri pada seminar tersebut juga menyampaikan perlunya menanamkan wawasan kebangsaan kepada anak usia dini. Karena hal tersebut menyangkut masa depan bangsa dan negara.
“Selain itu, tantangan guru sekarang adalah bagaimana memfilter informasi di tengah gempuran teknologi sekarang. Bagaimana bisa menyaring informasi yang diterima anak-ana,” kata Hendra.
Baca Juga:Gubsu Terima Laporan Hasil Pemeriksaan BPK: Saya Akan Evaluasi
Sementara Plt Ketua DPD Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sumut Marjono mengatakan, menumbuhkan rasa cinta kebangsaan kepada bangsa memang harus dimulai sejak dini.
“Menurut saya sebaiknya diberikan panduan kepada anak anak. Mudah-mudahan anak-anak menjadi manusia Indonesia berkualitas,” kata Marjono. (anita/hm12)
