12.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Penting! Ini Cara Mencegah Kebocoran Data Pribadi di Internet

Jakarta, MISTAR.ID

Kebocoran data masih kerap terjadi dengan berbagai macam metode, termasuk scamming. Kasus penyalahgunaan data pribadi oleh pihak tertentu dengan tujuan scamming membuat pengguna internet merasa khawatir.
Bahkan praktik scamming ini meluas hingga jual beli data pribadi sering terjadi di akhir akhir ini.

Ahli Digital Forensik Indonesia, Ruby Alamsyah menilai perlunya perlindungan terhadap data pribadi guna mencegah terjadinya kebocoran. Oleh sebab itu, para pengguna platform media sosial disarankan untuk menggunakan password yang berbeda di setiap akun yang dimiliki.

“Bila terjadi kebocoran mau tidak mau harus pihak platform yang mengamankan dan bertanggung jawab. Namun para pengguna juga bisa melakukan beberapa hal seperti menggunakan password yang berbeda di setiap akun,” kata dia kepada media, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Indonesia Darurat Kebocoran Data Pribadi, Anggota DPR RI Minta Pemerintah Lakukan Langkah Konkrit

Ia menyarankan agar pengguna tidak menggunakan user name dan password yang sama di semua aplikasi. Selain itu, jangan lupa untuk mengganti password secara berkala dan hindari memberitahukannya ke orang lain.

Kemudian yang tak kalah penting yakni jangan lupa selalu melakukan pembaharuan perangkat seluler. Pasalnya, kerentanan perangkat lunak memungkinkan malware menginfeksi perangkat pengguna.

Malware mencuri data dan kredensial login ke akun online. Serta selalu melakukan monitoring dan enkripsi data apa pun yang pengguna simpan di hard drive.

“Jadi pelaku enggak dapat data banyak. Logikanya si pelaku meretas maksud ke sebuah sistem dan leluasa ambil data itu dengan lengkap tapi ternyata tidak.” pungkasnya.

Baca juga: Jokowi Rapat dengan Menteri Bahas Kebocoran Data

Berikut 7 langkah mencegah kebocoran data pribadi:

1. Cek kebocoran data lewat situs
Cek data pada situs seperti periksadata.com, dengan memasukkan email yang ingin dicek. Situs ini nantinya akan memberitahu data apa saja yang sudah bocor.

2. Cek informasi debitur di SLIK secara berkala
SLIK adalah Sistem Layanan Informasi Keuangan, atau sebelumnya dikenal dengan istilah BI Checking. Melalui pengecekan dengan SLIK, kita bisa mengetahui apabila data pribadi kita digunakan oleh orang lain untuk membuka kredit.

3. Belajar curiga sebagai bentuk waspada
Jangan mudah membagikan data pribadi, dan jangan sembarangan klik link mencurigakan yang ada di email, media sosial, maupun grup obrolan di WhatsApp.

4. Awasi password dan kode OTP
Jangan pernah memberitahukan password maupun kode OTP kepada pihak yang mengaku sebagai penyedia layanan, serta aktifkan layanan autentikasi berganda.

5. Aktifkan bank alert
Jika memungkinkan, aktifkan peringatan transaksi. Hal ini berguna untuk mengetahui jika ada transaksi tidak wajar di rekening kita.

Baca juga: Serangan Hacker Makin Menggila

6. Hindari fotokopi KTP
Sebisa mungkin hindari untuk melakukan fotokopi KTP guna meminimalisir dokumen yang tidak sengaja terbuang. Sebelum membuang dokumen fotokopi KTP, ada baiknya dirobek terlebih dahulu agar identitas pribadi tidak terekspos.

7. Jangan umbar data diri
Data pribadi yang harus dijaga kerahasiaannya antara lain alamat, nomor KTP, nomor paspor, nomor SIM, nomor rekening, data kartu kredit, nama ibu kandung, dan data rekam medis.

Apa yang bisa dilakukan jika data pribadi sudah bocor? Kenali data apa saja yang bocor, kemudian ganti password secara berkala. Jika kebocoran terjadi pada data kartu kredit, segera laporkan dan beritahu pihak bank untuk melakukan pergantian. Ingat juga untuk selalu waspada dan menjaga data-data pribadi kita.(cnbc/kompas/hm09)

Related Articles

Latest Articles