22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Peneliti Ungkap Pengaruh Inti Bumi Bergetar Per 8,5 Tahun

Jakarta, MISTAR.ID

Setiap 8,5 tahun, inti Bumi bergetar pada sumbu rotasinya. Ini sesuai temuan terbaru dari para peneliti di China terkait jantung planet dunia.

Menurut penelitian terkini para peneliti, jika perpindahan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh ketidakselarasan kecil antara inti dalam dan mantel Bumi sampai lapisan di bawah kerak Bumi.

Diawali sekitar 2.896 km di bawah permukaan, inti Bumi terbagi sebagai batas luar cair yang berputar-putar dan lapisan dalam yang umumnya besar padat. Zona ini ikut bertanggung jawab atas  beberapa dinamika geofisika planet Bumi. Sejak dari lamanya setiap hari hingga medan magnet Bumi yang membantu melindungi umat manusia dari sinar berbahaya yang dipancarkan Surya.

Baca juga:Apa Saja yang Ada di Dalam Bumi?

“Kemiringan inti dalam yang baru didapati ini pada akhirnya bisa menimbulkan perubahan bentuk dan gerakan inti cair menuju pada potensi pergeseran medan magnet Bumi,” sebut penelitian yang diterbitkan pada 8 Desember 2023 di jurnal Nature Communications.

Para ahli geofisika yang dipimpin Hao Ding dari Universitas Wuhan, pada tahun 2019 menganalisis pergeseran sumbu rotasi Bumi relatif terhadap keraknya, yang dikenal menjadi rotasi kutub.

Mereka menemukan sedikit penyimpangan dalam gerakan kutub yang terjadi kira-kira setiap 8,5 tahun, menampilkan peluang adanya goyangan inti dalam, serupa dengan goyangan gasing yang berputar.

“Data mereka menampilkan jika goyangan ini kemungkinan besar dipengaruhi kemiringan 0,17 derajat antara inti dalam Bumi dan mantel, yang bertentangan dengan teori rotasi Bumi tradisional. Sehingga mengartikan sumbu rotasi inti dalam Bumi dan sumbu rotasi Bumi mantelnya bertepatan,” ucap Ding seperti dilansir dari Live Science, pada Selasa (9/1/24).

Baca juga:Fenomena Badai Matahari Raksasa Menghantam Bumi, ini Efeknya

Tendensi ini mungkin menggambarkan apabila belahan Bumi barat laut dari inti dalam mungkin sedikit lebih padat dibandingkan lapisan. Ditemukan juga perbedaan kepadatan antara inti dalam dan luar Bumi.

John Vidale, profesor ilmu Bumi di University of Southern California menuturkan, penelitian terkini ini membantu membedakan komposisi antara logam di inti padat bagian dalam dan bagian luar yang cair, serta memprediksi arah dan kecepatan goyangan inti bagian dalam,” kata

“Tak ada apa pun di sini yang mampu menyelamatkan umat manusia. Tetapi usaha ini menambah landasan dasar untuk memahami planet kita,” kata Vidale.

Tim ahli mengesampingkan dampak atmosfer, samudera dan hidrologi yang mungkin membuat penyimpangan gerakan kutub selain goyangan inti dalam.

Baca juga:Planet Mars Menghilang dari Langit Bumi, Ada Apa?

“Namun susah untuk memastikan sumber-sumber ini tidak berperan, pasalnya dibutuhkan banyak ahli untuk menyusun kajian yang dilakukan dalam studi ini,” ujar Vidale.

Di masa mendatang, penemuan ini bisa membantu para peneliti mengerti dinamika inti Bumi dan tahapan yang berefek bagi manusia, mulai dari gempa Bumi sampai perubahan medan magnet. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles