7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Uniknya Pasar Takjil di Kisaran, Kuenya Buatan Janda Sekitar

Asahan, MISTAR.ID

Di tengah semarak Bulan Ramadhan 1445 Hijriah, takjil menjadi sajian yang dinanti-nanti umat muslim untuk berbuka puasa dan telah menjadi tradisi setiap tahun.

Salah satu lokasi yang tidak kalah ramai dikunjungi adalah Pasar Takjil di depan Masjid Al Husna, Jalan Sisingamangaraja, kawasan Simpang Enam Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.

Pasar takjil ini bukanlah pasar biasa. Menariknya, pasar ini telah eksis sejak tahun 1980 an dan memiliki keunikan tersendiri. Aneka kue yang dijajakan di sini tidak hanya menyegarkan lidah para pengunjung, tetapi juga menawarkan kisah inspiratif di baliknya.

Baca juga:Newsroom: Bagi Takjil Menggunakan Sampan di Laut Belawan

Pasar takjil dikelola oleh para remaja masjid tersebut. Mereka bukan hanya menjual kue-kue lezat, tetapi juga mengemban tanggung jawab sosial yang mulia. Bagaimana tidak, kue-kue tersebut berasal dari titipan para janda yang tinggal di sekitar lingkungan masjid.

Inisiatif ini dimulai sebagai bentuk pemberdayaan dari masjid terhadap para janda yang ingin berusaha mencari rezeki. Para remaja masjid menjalankan sistem titip jual, di mana mereka menjual kue-kue titipan dan berbagi keuntungan dengan para pemiliknya.

Tidak hanya menjadi sumber penghasilan tambahan bagi para janda, tetapi pasar takjil ini juga menjadi ajang solidaritas dan kebersamaan di antara warga sekitar. Selama puluhan tahun, tradisi berbagi rezeki ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.

Baca juga:Ramadhan Berkah dan Fenomena ‘War’ Takjil di Simalungun

“Jadi sifatnya bagi hasil. Ibu-ibu sekitar masjid menitipkan kuenya di sini, sementara kami menjualnya menerima komisi dari penjualan,” kata Arif salah seorang pengurus remaja masjid, Selasa (26/3/24).

Menariknya, saat ini, pasar takjil itu tidak hanya dikelola oleh para remaja masjid. Beberapa warga sekitar juga memanfaatkan momen berkah Ramadhan untuk menjajakan takjil dan meraih rezeki di pasar yang sama.

Usai buka selama 1 bulan, nantinya seluruh penghasilan kue yang dijual akan dibagikan untuk menambah pemasukan keuangan masjid dan para remaja ini.

Baca juga:Pasar Takjil di Depan Masjid Raya Kisaran Sudah Ada Sejak Tahun 90-an

“Nanti penghasilannya dibagi semua anggota yang bertugas dapat. Lumayan untuk tambahan uang beli baju Lebaran,” ujar Arif.

Inisiatif yang dimulai sebagai kegiatan sederhana kini telah tumbuh menjadi simbol kebersamaan dan empati sosial di tengah masyarakat. Pasar takjil itu bukan hanya menjadi tempat untuk membeli takjil, tetapi juga menjadi cermin keindahan nilai-nilai solidaritas dan gotong royong yang masih terjaga kuat di hati masyarakat. (perdana/hm16)

Related Articles

Latest Articles