Jakarta, MISTAR.ID
Para ahli menemukan sejumlah fakta baru terkait beragam virus, termasuk cacar monyet, yang tengah menjadi kekhawatiran global. Ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa virus penyebab cacar monyet terdeteksi di air limbah seperti comberan.
Laporan Japan Times yang mengutip Lisa Jarvis, penulis dengan spesialisasi isu kesehatan, menyebut bahwa ketika seseorang terinfeksi virus, mereka “menumpahkannya” dengan berbagai cara, bisa lewat tinja, urine, air liur, air mani, atau, jika ada ruam yang terlihat seperti cacar monyet, melalui kulit yang terkelupas di kamar mandi. Semuanya terbuang dan terkumpul di pembuangan air limbah, yang juga mengalir di saluran selokan.
Para ilmuwan masih terus melakukan penelitian tentang bagaimana orang menularkan cacar monyet. Namun, ada indikasi bahwa penyebaran itu berkaitan dengan air limbah.
Baca Juga:Pria di Italia Positif Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Sekaligus
Virus cacar monyet pertama kali terdeteksi dalam air limbah di San Francisco Bay Area pada akhir Juni oleh sekelompok peneliti dari Stanford University dan Emory University. Kelompok peneliti yang sama sejak akhir 2020 telah melakukan studi Sewer Coronavirus Alert Network, atau SCAN, untuk mencari virus Covid di air limbah.
Penemuan virus cacar monyet di air limbah itu diketahui hampir sebulan setelah kasus pertama monkeypox diidentifikasi di AS, dan pada saat pengujian klinis sangat terbatas.
Baca Juga:2 Warga Makassar Diduga Terpapar Cacar Monyet Sepulang dari Jakarta
Pada pertengahan Juli, tim telah menemukan virus di 7 dari 11 situs yang dipantau di Bay Area. Beberapa minggu kemudian, setelah memperluas pemantauan ke lokasi di tujuh negara bagian lainnya, kelompok peneliti tersebut telah mendeteksi cacar monyet dalam air limbah di Georgia, Idaho, Michigan, dan Texas.
Penemuan itu merupakan bukti bahwa air limbah dapat dengan cepat memicu infeksi. (cnbc.com/hm01)
