6.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Obesitas Tak Hanya Berkaitan dengan Makan Saja

Jakarta, MISTAR.ID

Selama ini, banyak orang menganggap bahwa obesitas terjadi karena makan berlebih dan kurangnya aktivitas fisik. Sebenarnya ada banyak penyebab obesitas, termasuk berkaitan dengan otak.

Menurut Dokter Gaga Irawan Nugraha dari Himpunan Studi Obesitas Indonesia, ada hubungan yang kuat antara otak dan obesitas. Otak memiliki peran penting dalam mengatur nafsu makan dan perilaku makan seseorang.

“Obesitas juga dipengaruhi oleh cara otak mengatur nafsu makan. Ketika seseorang merasa lapar, otak memberikan perintah kepada tubuh bahwa mereka lapar,” jelas Gaga, Senin (18/3/24).

Hubungan antara otak dan obesitas dipengaruhi oleh tiga faktor utama: homeostatic eating yang dipengaruhi oleh sinyal lapar, hedonic eating yang berkaitan dengan keinginan atau kesenangan terhadap makanan, dan executive function yang melibatkan pengambilan keputusan untuk makan.

Baca juga: Cek Sejumlah Efek Obesitas Bagi Kesehatan

Faktor eksternal, seperti gaya hidup, juga memengaruhi keputusan untuk makan. Misalnya, lingkungan dengan kebiasaan makan tengah malam atau konsumsi makanan cepat saji memengaruhi otak dalam menghasilkan rasa lapar, meskipun tubuh sebenarnya tidak membutuhkannya.

Obesitas adalah masalah yang kompleks dan tidak boleh diremehkan. Untuk mengatasi obesitas dengan efektif, penting untuk memahami keseimbangan energi dan beralih dari fokus hanya pada indeks massa tubuh menjadi penanganan komplikasi terkait obesitas.

Selain itu, diperlukan pendekatan komprehensif dan tiga pilar pendukung: intervensi psikologis dan perilaku, farmakoterapi, serta bedah bariatrik. Terapi gizi medis dan aktivitas fisik saja tidak cukup bagi banyak pasien, sehingga intervensi lainnya juga diperlukan. (cnn/hm20)

Related Articles

Latest Articles