15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Mengetahui Kondisi Kesehatan Melalui Warna Urin

Jakarta, MISTAR.ID

Urin menjadi salah satu penting bagi tenaga kesehatan untuk mendeteksi kondisi kesehatan seseorang. Melalui warna urin maka seseorang bisa memantau tingkat hidrasi dan potensi kesehatan lainnya.

Jason Kim , MD, anggota American Urological Association dan profesor urologi Pusat Medis Universitas Brook di Stony Brook, New York mengatakan, warna urin dapat bervariasi berdasarkan faktor termasuk hidrasi, pola makan dan obat-obatan tertentu.

Sementara menurut American Chemical Society, warna urin terutama dapat dipengaruhi oleh adanya pigmen yang disebut urokrom (alias urobilin), ini merupakan produk sampingan dari pemecahan hemoglobin dari sel darah merah tua.

Alasan paling umum mengapa urin seseorang berubah warna adalah karena tingkat hidrasi. Ketika cukup terhidrasi, maka urin seseorang akan cenderung berwarna kuning pucat karena lebih encer.

Baca juga: Pengamat Sosial: Kebijakan Pelayanan Kesehatan di Medan Tumpang Tindih

“Ketika dehidrasi, warna urine pun bisa menjadi lebih gelap, yang dapat menunjukkan bahwa urine lebih pekat dengan produk limbah,” kata Kim.

Tak dipungkiri, warna urin juga dipengaruhi makanan berwarna yang dikonsumsi seperti buah bit atau sayur yang dapat membuat urin berwarna kehijauan.

Selain itu suplemen B berdosis tinggi pun dapat membuat urin berwarna kuning cerah dan suplemen herbal membuat urin menjadi berwarna kecokelatan atau merah.

Pada kondisi medis, penggunaan obat-obatan dan infeksi saluran kemih dapat menyebabkan urin tampak gelap dan keruh, bahkan berdarah. Masalah itu terjadi karena adanya bakteri, sel darah putih, atau sel darah merah di dalamnya. Masalah hati juga ginjal dapat memicu perubahan warna urin, tambah Kim.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Selama Bulan Puasa

Jika memperhatikan warna urin lebih gelap daripada warna kuning pucat yang ideal, Kim menyarankan supaya menerapkan penyesuaian gaya hidup dengan konsumsi banyak air putih.

“Tetap terhidrasi adalah kunci untuk memastikan warna urin Anda tetap sehat,” saran Kim.

Kim juga menyebut soal pentingnya mengonsumsi kafein dan alkohol dalam jumlah sedang. Alkohol dan kafein disebut sama-sama dapat bertindak sebagai diuretik, yang menyebabkan lebih sering buang air kecil.

Dijelaskan, menurut Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme, kehilangan cairan usai meminum alkohol dapat menyebabkan dehidrasi ringan dan mabuk.

Kim juga menyarankan supaya menghindari makanan dan minuman yang berwarna karena itu dapat mengubah warna dan bau pada urin.

Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi di Usia 20-an

“Jika Anda mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas atau dengan resep dan melihat adanya perubahan pada warna urin Anda, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk menentukan apakah penyesuaian terhadap rejimen pengobatan Anda diperlukan,” saran Kim.

Menjaga kebersihan, termasuk mandi secara teratur dan jangan lupa untuk memperhatikan perawatan alat kelamin. Karena itu dapat membantu mencegah infeksi saluran kemih dan kondisi lainnya yang dapat memengaruhi warna dan bau urin.

Jika warna kencing terus-menerus menyimpang dari warna kuning pucat biasanya tanpa penyebab yang jelas, konsultasikan dengan dokter perawatan primer untuk menyingkirkan masalah kesehatan yang mendasarinya, dan untuk mengetahui apakah mungkin memerlukan rujukan ke ahli urologi.

Baca juga: Penyebab Urine Berwarna Kuning

Hal ini sangat penting terutama jika seseorang telah memiliki riwayat pribadi atau keluarga yang menderita penyakit ginjal, gangguan hati, maupun ISK.

Urin yang normal biasanya berwarna kuning muda atau kuning keemasan. Sedangkan urin yang tidak normal itu bisa berwarna merah, hitam atau hijau. Itu menandakan kesehatan terganggu.

Merah menunjukkan adanya darah dalam uri. Sedangkan warna hijau atau biru bisa disebabkan oleh konsumsi obat tertentu, dan hitam bisa menunjukkan adanya masalah dengan hati atau ginjal.(mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles