22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Mengenal Lebih Dekat Kontrasepsi Permanen untuk Pria

MISTAR.ID

Dari banyaknya alat kontrasepsi, vasektomi menjadi kontrasepsi permanen bagi pria. Secara tindakan, vasektomi adalah kontrasepsi dengan menutup saluran sperma dengan tujuan mencegah kehamilan secara permanen.

Vasektomi umumnya dilakukan dengan menggunakan anestesi lokal. Di mana pasien tetap sadar, namun tidak merasakan sakit. Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menjalani tindakan ini.

Bagaimana efektivitas vasektomi? Bagaimana prosesnya? Mari kita mengenal lebih lanjut tentang vasektomi sebagai metode kontrasepsi permanen untuk pria.

Lebih jauh, vasektomi merupakan metode kontrasepsi pria yang melibatkan tindakan bedah kecil. Melalui vasektomi, saluran sperma pada pria dipotong atau ditutup untuk mencegah terjadinya kehamilan secara permanen. Vasektomi diketahui memiliki tingkat efektivitas sebesar 99%.

Baca juga: Peminat KB di Medan Masih Minim

“Tidak perlu khawatir, vasektomi tidak akan mempengaruhi kemampuan ereksi dan ejakulasi pada pria. Hanya, air mani yang dikeluarkan tidak akan mengandung sperma. Prosedur vasektomi ini relatif cepat dan biasanya tidak menyakitkan,” kata dokter spesialis urologi, dr. Stanislaus Hatta, Senin (26/6/23).

Ada dua jenis vasektomi:

  1. Vasektomi konvensional

Vasektomi konvensional melibatkan penggunaan pisau bedah. Dokter akan memberikan anestesi lokal pada skrotum. Lalu, membuat dua sayatan kecil di kedua sisi skrotum untuk mencapai saluran vas deferens, tempat keluarnya sperma.

Setiap saluran akan dipotong kecil. Kemudian dikeluarkan dan ditutup dengan mengikatnya menggunakan alat pemanas. Luka kemudian dijahit dan membutuhkan waktu sekitar seminggu agar luka jahitan sembuh.

  1. Vasektomi tanpa pisau bedah

Vasektomi tanpa pisau bedah dilakukan dengan membuat lubang tusukan kecil pada kulit skrotum hingga mencapai saluran sperma.

Baca juga: Minat Warga Galang Pasang Alat Kontrasepsi Meningkat

“Dokter tidak perlu memotong kulit dengan pisau bedah. Melainkan langsung menutupnya dengan cara mengikat,” lanjutnya.

Prosedur ini biasanya menyebabkan pendarahan yang lebih sedikit dan tidak memerlukan jahitan, sehingga risiko komplikasi yang timbul lebih rendah.

Setelah melakukan vasektomi, dibutuhkan waktu minimal 2 bulan agar air mani bebas dari sperma. Pada minggu ke-8 hingga ke-16 setelah vasektomi, dokter akan melakukan tes sederhana yang disebut analisis air mani.

Tes ini memerlukan sekitar 20 kali ejakulasi sebelum dipastikan apakah sperma benar-benar tidak ada dalam air mani.

Baca juga: Jika Anda Ogah Pakai Alat Kontrasepsi, Dokter Sarankan Ini

“Penting untuk tetap menggunakan kondom sebelum dokter menyatakan aman,” lanjutnya.

Perlu diketahui, sebelum memutuskan untuk melakukan vasektomi, pastikan untuk membuat keputusan dengan matang. Sebaiknya dibahas dengan pasangan terlebih dahulu mengenai keuntungan dan risiko yang mungkin ditimbulkan di masa depan. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles