11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Mata Seorang Balita Jadi Berwarna Ungu Setelah Konsumsi Obat Covid-19

MISTAR.ID

Setelah mengonsumsi obat antivirus favipiravir untuk Covid-19, mata seorang balita asal Thailand berusia 6 bulan mengalami perubahan dari warna coklat menjadi ungu.

Disebutkan, balita tersebut dibawa ke rumah sakit di Thailand setelah mengalami demam dan batuk, dan hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia positif terinfeksi Covid-19. Sebagai bentuk penanganan, ia diberikan favipiravir. Setelah 18 jam, ibunya mulai melihat perubahan warna mata anaknya.

Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan dan dokter menemukan penumpukan pigmen ungu di kedua kornea mata balita tersebut. Dokter memutuskan untuk menghentikan pengobatan karena perubahan warna mata yang aneh terus berlanjut.

Lima hari setelah penghentian penggunaan favipiravir, mata balita tersebut kembali ke warna semula. dr Vik Sharma, seorang ahli bedah mata di klinik London OC di Inggris, menjelaskan bahwa biasanya warna mata ditentukan oleh iris mata dan pigmen yang ada pada iris sejak lahir.

Baca juga: Populasi Belut Vampir Meningkat Pasca Covid-19

“Namun, perubahan warna mata menjadi biru yang disebabkan oleh favipiravir mungkin terjadi karena efek samping tubuh dalam memproses obat tersebut. Ketika favipiravir dipecah dalam tubuh, obat ini melepaskan bahan kimia yang berpendar. Kemudian terakumulasi di kornea,” kata dr Vik Sharma, Selasa (12/9/23).

Setelah dua minggu sembuh dari COVID-19, mata balita tersebut diperiksa oleh dokter spesialis mata dan tidak ditemukan masalah pada penglihatannya. Namun, masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami penyebab perubahan warna mata ini dan apakah ada efek jangka panjang yang mungkin timbul.

Untuk mendukung teori ini, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa antivirus juga dapat menyebabkan fluoresensi pada rambut dan kuku manusia. Dalam jurnal Frontiers in Pediatrics, dokter juga menyebut bahwa fluoresensi yang dialami pasien mungkin disebabkan oleh obat, metabolitnya, atau komponen tambahan dalam tablet favipiravir seperti titanium oksida dan oksida besi kuning.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 Disebut Eris

Faktor-faktor lain seperti usia, durasi pengobatan, dan dosis obat dapat mempengaruhi sejauh mana seseorang dapat mengalami efek samping ini. Namun, karena efek ini sangat langka dan hanya dialami oleh beberapa orang, masih belum jelas mengapa favipiravir dapat mengubah warna mata seseorang.

Ini bukan pertama kalinya terjadi, dalam jurnal Virology, dokter pernah melaporkan kasus yang sama pada seorang pria setelah mengonsumsi favipiravir. Pada tahun 2022, dalam jurnal NCBI, dokter juga menemukan kasus serupa di mana ada bintik-bintik fluoresensi yang muncul di kuku, gigi, dan bagian putih mata tiga pasien Covid-19 setelah mengonsumsi favipiravir. (mtr/hm20)

Related Articles

Latest Articles