18.9 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Forwakes Sumut Perkenalkan HIV dan Stop Stigma ODHA

Medan, MISTAR.ID

Tepat pada tanggal 1 Desember 2023 diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pun mengadakan seminar bertajuk ‘Kenal, Cegah dan Stop Stigma pada ODHA’.

Seminar berlangsung di Rumah Sakit (RS) Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan, pada Sabtu (16/12/23). Turut hadir, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Sumut yang juga Pembina Forwakes, Direktur Utama (Dirut) RS USU diwakili Ivana, mewakili Kadis Kesehatan Medan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Pocut, Fatimah Fitri, pengurus Forwakes Sumut, serta puluhan peserta dari mahasiswa/mahasiswi USU.

Dalam paparannya Tim HIV RSP CPL USU/DPJP Penyakit Dalam, M Irfan Lubis mengatakan, HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS kondisi dimana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.

Baca juga:Kasus HIV/AIDS di Siantar Meningkat, Akademisi: Butuh Langkah Pengurangan Dampak Buruk

“Untuk mencegah penularan di antaranya tidak melakukan seks sebelum nikah, setia pada satu pasangan, gunakan kondom atau alat kontrasepsi lain saat berhubungan seks, hindari narkoba dan penggunaan alat suntik bekas dan edukasi mengenai HIV,” ujarnya.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut, Novita Saragih menginformasikan secara kumulatif hingga Oktober 2023, wilayah tertinggi ditemukan kasus HIV/AIDS yakni Kota Medan mencapai 15.331 kasus, Deli Serdang 2.607 kasus, Karo 1.006 kasus, Pematang Siantar 898 kasus, Labuhanbatu 718 kasus dan Nias 576 kasus.

“Selain itu, peningkatan jumlah kasus karena orang-orang sudah sadar untuk memeriksakan dirinya akhirnya tempat pelayanan kita juga bertambah banyak. Kota Medan tertinggi ditemukan kasusnya karena penduduknya lebih banyak,” urainya.

Baca juga:Meningkatnya Kasus HIV di Siantar Disinyalir dari Hiburan Malam dan Lokalisasi

Pembina Yayasan Medan Plus, Eban Totonta Kaban berharap, ke depannya Orang Dengan HIV (ODHIV) tak lagi mendapatkan stigma negatif dari masyarakat. Pihaknya sudah mendampingi lebih dari 25 ribu orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

“Di awal-awal HIV pengobatan belum terlalu bagus, sehingga banyak teman teman yang terpapar yang meninggalkan kita lebih dahulu. Lebih dari 25 ribu orang yang kami dampingi dan sebagian besar duluan berangkat,” ungkapnya.

Stigma buruk membuat ODHIV sering dikucilkan sehingga memperburuk kondisi kesehatannya. Menurutnya, saat ini para pengidap masih kerap mendapatkan stigma negatif. Stigma negatif yang dialami pengidap tak hanya diperoleh dari keluarga sendiri, tapi juga masyarakat sekitar.

Baca juga:Laki-laki Mendominasi Kasus HIV/AIDS di Siantar

Related Articles

Latest Articles