12 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Apa yang Harus Diketahui Tentang Makanan untuk Kesehatan Jantung

Jakarta, MISTAR.ID

Yu-Ming Ni, MD, seorang ahli jantung di institut MemorialCare Heart and Vascular di Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California, mengatakan enam kelompok makanan ini adalah makanan yang sama yang dianjurkan selama bertahun-tahun, dalam bentuk diet Mediterania.

“Kami memiliki banyak bukti tentang manfaat diet Mediterania dalam mencegah penyakit jantung, dan ada banyak sumber untuk menyiapkan makanan dan resep untuk mengikuti diet Mediterania,” kata Dr. Ni.

Ni menambahkan bahwa dia memberikan rekomendasi dalam diet untuk produk susu penuh lemak, jika dikonsumsi dalam porsi yang sesuai.

Porsi yang tepat dari produk susu penuh lemak, menurut Ni, seperti:

Baca juga : 6 Makanan Sehat untuk Menurunkan Resiko Penyakit Jantung Koroner

  • 2 iris keju, atau
  • 1 cangkir susu atau yogurt, atau
  • keju potong dadu seukuran telapak tangan

“Kontrol porsi sangat penting untuk makanan padat kalori seperti protein, kacang-kacangan, dan susu. Jika tidak yakin, periksa label nutrisi dan cari ukuran porsinya,” kata Ni kepada Healthline.

Andy De Santis, ahli diet terdaftar di Toronto, Kanada, mengatakan bahwa “keanekaragaman asupan protein sangat penting untuk makan demi kesehatan jantung yang optimal.”

“Sebagian besar asupan protein kita sangat condong ke ayam, babi, telur, daging sapi, dan susu, dan meskipun tidak ada yang salah dengan pilihan ini, mereka pasti lebih tinggi lemak jenuhnya dan umumnya kekurangan senyawa bermanfaat yang benar-benar unik.”

Sebagai perbandingan, De Santis mengatakan sumber protein lain seperti kacang-kacangan, polong-polongan, ikan, dan kedelai kurang dikonsumsi secara signifikan.

“Masing-masing kelompok makanan ini memiliki sifat unik dan relevan yang berperan dalam kesehatan jantung,” ujarnya.

“Jadi bukan berarti seseorang harus makan makanan berprotein ini, tetapi perubahan benar-benar harus dilakukan untuk mengejar keseimbangan yang lebih baik di seluruh sumber protein untuk memanfaatkan keuntungan unik yang mereka tawarkan secara individu dan, tentu saja, secara kolektif, untuk kesehatan jantung,” tambah De Santis. (healthline/hm18)

Related Articles

Latest Articles