Jakarta, MISTAR.ID
Menurut Prof. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), dari Project Lead Changing Diabetes in Children (CDIC) di Indonesia lebih dari 70% anak Indonesia dengan diabetes tipe 1 didiagnosis ketika sudah dalam kondisi yang parah.
Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes tipe 1 di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada tahun 2022. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tipe 1 terbanyak di Asia Tenggara dan menempati peringkat ke-34 dari 204 negara di tingkat global.
Faktor risiko yang dapat mempengaruhi diabetes tipe 1 pada anak-anak, mulai dari bayi hingga dewasa muda, termasuk bahan kimia pengganggu endokrin atau endocrine disruptor chemical.
“Sistem endokrin bisa terganggu karena kimia, polusi, hingga pemanasan global. Sekarang banyak anak pubertas lebih cepat, kanker meningkat, anak penisnya lebih kecil. Kami perhatikan sekarang jadi tambah banyak,” ungkap Aman dalam sebuah briefing online mengenai diabetes, Senin (13/11/23).
Baca juga:Â Pola Makan jadi Kunci Anak Terhindar Diabetes
Seperti yang diketahui, diabetes tipe 1 adalah jenis penyakit yang terjadi karena pankreas tidak mampu memproduksi insulin yang cukup, hormon yang mengatur gula darah. Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, diduga ada pengaruh dari faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup tidak sehat.
Sebagai hasilnya, pasien diabetes tipe 1 yang berat harus menerima suntikan insulin untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan terkontrol.
Pencegahan diabetes dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat, berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari makanan cepat saji yang tinggi gula.
Baca juga:Â Tanda Awal Diabetes Bisa Muncul di Ketiak
Piprim Basarah Yanuarso, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai peningkatan kasus diabetes pada anak-anak. (Antara/hm20)
