13.2 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Kehidupan Bumi Disinyalir Diawali dari 3 Lokasi

Jakarta, MISTAR.ID

Bumi merupakan satu-satunya tempat di jagat raya yang diketahui sebagai tempat tinggal kehidupan.

Itu mulai dari ukuran mikroskopis sampai ukuran raksasa, Planet Biru lengkap dengan kehidupan.

Diketahui ada 3 lokasi yang paling mungkin sebagai tempat pertama dimulainya kehidupan di Bumi, seperti dilansir dari Big Think, pada Senin (15/1/24).

Baca juga:Terpantau Asteroid Lebih Besar dari Gunung Everest Menuju Bumi

1. Ventilasi Hidrotermal

Terdapat retakan di dasar laut yang mengeluarkan lumpur panas seperti air, metana, amonia, senyawa hidrogen dan banyak lagi. Di sekitar celah ini lah miliaran tahun lalu nitrogen oksida dalam air laut bisa bereaksi dalam campuran panas sampai 400°C dengan berjibun elemen untuk menciptakan bahan penyusun molekuler kehidupan, yakni asam amino dan protein.

Tahun 2019 lalu, para ahli dari University College London mengumumkan sudah menciptakan protosel, kumpulan lipid berbentuk bola yang terorganisir secara mandiri, tertata secara endogen dalam simulasi lingkungan ventilasi hidrotermal di laboratorium. Protosel bukanlah kehidupan, tetapi adalah cikal bakal.

Para peneliti sudah menemukan sistem ventilasi hidrotermal yang sangat terkonsentrasi. Salah satu sistem itu terdiri dari ventilasi yang disebut white smoker, dikenal sebagai Lost City Complex atau Kompleks Kota Hilang.

Baca juga:Peneliti Ungkap Pengaruh Inti Bumi Bergetar Per 8,5 Tahun

Wilayah dimaksud mungkin merupakan perkiraan paling realistis dari metode ventilasi di masa awal Bumi, dengan dasar laut dianggap hampir identik dengan periode Hadean Eon, waktu geologis di dunia yang berlangsung sejak pembentukan planet hingga sekitar 4 miliar tahun lalu.

Lost City Complex penuh dengan kehidupan aneh yang sama sekali tak bergantung pada permukaan yang diterangi Matahari.

2. Shallow Ponds

Baca juga:Planet Mars Menghilang dari Langit Bumi, Ada Apa?

Ini merupakan kolam berukuran kecil dengan kedalaman antara 10-100 cm. Lokasi itu mungkin lebih ramah terhadap kehidupan dibandingkan lautan sesuai laporan tim MIT pada tahun 2019 silam.

Muatan yang jauh lebih kecil, kolam dangkal ini bisa mengakumulasi nitrogen oksida dari atmosfer dan fosfor dari sambaran petir dalam konsentrasi yang jauh lebih besar dibandingkan yang dapat terjadi di lautan. Senyawa itu dapat berinteraksi dengan RNA, molekul di semua sel hidup untuk membentuk bentuk kehidupan pertama.

Related Articles

Latest Articles