11.7 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Empat Teori Asal Usul Terbentuknya Bulan

Jakarta, MISTAR.ID

Pandangan termega dan paling akrab di angkasa malam adalah Bulan. Terkenal menjadi satelit dunia, bagaimana asal usul terbentuknya Bulan?

Selama jutaan tahun lalu kehadirannya dinilai menjadi dewa oleh banyak budaya. Walaupun berjibun mitos yang mengitarinya, tak sedikit paha ahli berupaya mencari tahu asal usul terbentuknya Bulan.

Ensiklopedia Britannica seperti dilansir, pada Selasa (9/1/24) menuturkan, ada sejumlah teori perihal terbentuknya Bulan.

Baca juga:Demi Sampel Bulan dari China, NASA Langgar Aturan AS

1.Koakresi

Koakresi merupakan yang perdana dari 3 rangkaian gagasan lama yang menggambarkan bagaimana purnama terbentuk. Teori ini menilai, Bulan dan Bumi terbentuk pada saat yang sama dari piringan akresi primordial, aliran gas, plasma, debu atau partikel berbentuk cakram di sekitar objek astronomi. Lalu pelan-pelan runtuh ke dalam, akan membantu menerangkan kesamaan geologi antara Bulan dan Bumi.

Gas dari kabut  mengembun sebagai material dan puing-puing yang ditarik untuk menempel pada salah satu benda tersebut. Dunia menarik lebih banyak material dan meningkatkan massanya.

Dari kedua benda itu, massa Bumi memungkinkannya menumbuhkan tarikan gravitasi yang mendominasi dan Bulan mulai mengorbit dunia. Tetapi, para kritikus mencatat bahwa teori dimaksud tak berhasil menerangkan momentum sudut Bulan mengelilingi Bumi saat ini.

Baca juga:NASA Segera Kirim Manusia Lagi ke Bulan

2. Fisi Bumi Membuat Bulan

Rentetan teori pemula pembentukan Bulan lainnya muncul dari pemikiran Sir George Darwin, astronom Inggris dan putra naturalis Charles Darwin. Bumi diprediksi pernah berputar begitu cepat sehingga bongkahan material beterbangan dari permukaannya. Materi ini diramalkan terkondensasi menjadi Bulan.

Hanya teori itu gagal sejalannya waktu akibat tidak ada bisa menemukan kombinasi sifat yang tepat untuk proto-Bumi berputar akan menghasilkan jenis proto-Bulan yang tepat.

Para ahli tidak percaya Bumi mampu berputar cukup kencang untuk melepaskan sebagian dari dirinya sendiri. Hingga kini belum ditemukan bukti kejadian perputaran cepat di Bumi atau Bulan.

Baca juga:Intelijen AS Beberkan Dua Teori Asal-usul Virus Corona

3. Bumi Menjerat Bulan Melintasi Orbitnya

Teori ketiga menuturkan, Bulan mungkin terbentuk di lokasi lain di tata surya, tetapi di luar pengaruh gravitasi bumi. Sejumlah ilmuwan berpendapat, Bulan mungkin pernah berada di bawah pengaruh planet lain selama beberapa waktu sebelum akhirnya bebas.

Related Articles

Latest Articles