14.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ritual ‘Menanda Tahun’ Kembali Digelar Pemkab Pakpak Bharat

Pakpak Bharat, MISTAR.ID

Acara ritual ‘Menanda Tahun’ Marga Manik kembali dilaksanakan di Delleng Simenoto, Desa Kecupak I, Kecamatan Pergettenggetteng Sengkut (PGGS), Kabupaten Pakpak Bharat.

Sekitar ratusan warga terlihat khusuk mengikuti pelaksanaan acara tahunan yang dilaksanakan, pada Sabtu (26/2/22).

Menanda Tahun merupakan sebuah upacara ritual yang diselenggarakan masyarakat Pakpak di Sisada Rube, dilaksanakan setahun sekali dan diadakan ketika menjelang musim tanam.

Tujuannya, agar tidak menyalahi apa yang dipercayai sebagai ketentuan-ketentuan penguasa alam  bagi kelestarian ekosistem, sehingga usaha-usaha pertanian dan perladangan masyarakat memperoleh izin dan ‘keberkahan’ dari sang penguasa.

Baca Juga: Film Dokumenter Sang Penari, Bangkitkan Kebudayaan Simalungun dan Semangat Juang Disabilitas

Jika masyarakat suku Pakpak di PGGS membuka ladang tanpa diawali dengan upacara ini, diyakini akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap apa yang telah ingin di tanamnya.

Begitu juga sebaliknya, ketika masyarakat ingin bercocok tanam di awali dengan tradisi upacara menanda tahun maka hasil yang di dapatnya menjadi baik dan mempunyai keberkahan dari alam.

Sehingga tujuan dari Menanda Tahun ini adalah agar tidak menyalahi apa yang dipercaya sebagai ketentuan-ketentuan penguasa alam gaib bagi kelestarian ekosistem, maka usaha-usaha pertanian dan perladangan masyarakat memperoleh izin dan keberkahan dari mereka sang penguasa alam.

Baca Juga: Warga Tabagsel Diajak Lestarikan Seni Budaya Diwariskan Leluhur

Dalam pelaksanaan acara ini membutuhkan sejumlah persyaratan dan perlengkapan yaitu ayam kampung untuk disembelih, makanan tradisional plleng, ranting pohon rube, bambu 7 batang, dan masih banyak lainnya.

Dari ayam yang disembelih inilah sibaso bisa melihat atau menentukan jenis bibit tanaman yang akan ditanam oleh masyarakat serta memprediksi bagaimana situasi dan kondisi masyarakat sekitar nantinya baik dari sosial, kesehatan bahkan kejadian-kejadian yang akan menimpa masyarakat nantinya sehingga bisa diantisipasi.

Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pakpak Bharat Bambang Sunarjo Banurea MSi, menyampaikan, bahwa pada prinsipnya Pemkab Pakpak Bharat terus mendukung pelaksanaan ritual adat serupa.

Baca Juga: Harta Karun di Desa Budaya Dokan Tanah Karo yang Perlu Diasah Agar Mendunia

Ke depannya, mudah-mudahan setiap marga di Pakpak Bharat menyelenggarakan acara serupa demi lestarinya adat budaya leluhur.

“Tradisi upacara menanda tahun ini merupakan tradisi hasil dari nenek moyang mereka, sehingga masyarakat pada saat ini masih melestarikan tradisi ini. Kami dari Pemerintah Daerah siap mendukung pelaksanaan kerja-kerja adat serupa ini,” kata Bambang Sunarjo Banurea.

Kadiv Pemasaran Pariwisata Nusantara Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Siswanto Sinambela berpendapat, kegiatan ini sangatlah positif yang telah dilaksanakan secara turun-temurun yang diyakini sebagai salah satu arah dan petunjuk bagi kehidupan di kampung yang sudah jarang dilakukan di tempat lain, apalagi acara ini dibungkus dalam kebudayaan.

“Sebaiknya event ini supaya dikemas menjadi lebih baik lagi, tanpa harus meninggalkan ritual dan situs budayanya. Kegiatan ini harus ditata dari awal,dipromosikan, membuat story telling,sehingga bisa mengajak orang lebih banyak khususnya marga manik.” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Sulang Silima Marga Manik, Wilson Manik mengatakan dari rancangan awal kegiatan ini tercapai sesuai dengan harapan.

“Kami mengharapkan masukan masukan dari tamu tamu kami seperti dari provinsi Forkopimda serta unsur lainnya yang mendukung jalannya acara ini karena acara ini belum lah sempurna tapi kami berkeyakinan kedepannya akan lebih baik lagi dan semakin banyak yang cinta dan menghargai adat budaya suku Pakpak,” katanya.(sampang/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles