10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ratusan Ornamen dari Masa Kesultanan yang Didokumentasikan Dipamerkan di Aceh

Banda Aceh, MISTAR.ID

Di sudut-sudut museum Tsunami Aceh, lebih dari 300 ornamen Kesultanan Aceh yang berhasil didokumentasikan dipamerkan di Laboratorium Seni Aceh Rakitan.

Di Banda Aceh, Minggu, Ketua Laboratorium Seni Aceh Rakitan Iskandar mengatakan, “Kita mendokumentasikan ornamen-ornamen yang ada di lapangan selama beberapa abad, kita bawa dalam bentuk sketsa dan lukisan jumlahnya ada ratusan.”

Pameran ornamen Aceh terus menarik pengunjung sejak dibuka mulai Sabtu, 10 Juni hingga 13 Juni 2023. Orang-orang terus datang untuk melihat ratusan ornamen yang digambarkan di sana.

Iskandar mengatakan, ratusan ornamen yang dipamerkan tersebut didokumentasikan dalam bentuk sketsa dan lukisan yang berasal dari berbagai material seperti nisan makam, dinding kayu rumah adat, pedang besi, kain, dan benda peninggalan sejarah lainnya.

Dia mengatakan bahwa mereka memulai pameran ornamen ini karena mereka khawatir bahwa ornamen Aceh hanya dianggap sebagai hiasan dan tidak terlalu mendapat perhatian dari banyak masyarakat.

Baca juga : Museum Simalungun Minim Pengunjung, Ini Penyebabnya

Menurutnya, ornamen hanya digunakan untuk melengkapi acara. Oleh karena itu, mereka ingin menjadikan ornamen sebagai objek utama seni rupa pada pameran ini.

Iskandar berharap melalui pameran ini, semua orang dapat bekerja sama untuk menyelamatkan seni Aceh yang hampir punah, terutama barang-barang kecil seperti pedang, rencong, bros, dan gagang rencong.

Dia menyatakan bahwa pameran seni Aceh ini merupakan bagian dari literasi estetis dan merupakan langkah awal dalam menyelamatkan ribuan seni Aceh lainnya melalui dokumentasi.

Iskandar menyatakan bahwa ini akan menjadi ‘gong’ untuk melanjutkan dokumentasi ribuan ornamen Aceh lainnya. Pada tahap awal, kami mendokumentasikan ribuan ornamen dalam bentuk buku.

Sementara itu, Ahmad Hariri, Kasubag Umum Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 1, menyatakan bahwa festival ornamen Aceh diadakan dengan bantuan program Indonesia dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI.

Dia menambahkan, “Pemerintah membiayai program kebudayaan yang dilakukan secara individu maupun komunitas yang konsen pada masalah kebudayaan melalui program Indonesiana.”

Dari 6.000 pelamar yang mendaftar, Hariri mengatakan program tersebut telah dibuka sejak tahun 2023, dan dari 6.000 pelamar tersebut, tim memilih 300 penerima per kelompok, dengan 11 orang dari Aceh.

Ahmad Hariri menyatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pelestarian budaya. (Antara/hm19)

Related Articles

Latest Articles