19.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Lokasi Sarapan Kampung Lama Diserbu Warga Luar Daerah

Deli Serdang I MISTAR.ID

Pekan Sarapan Kawan Lama yang terletak di Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang terus diserbu warga dari luar daerah.

Padahal, banyak warga sudah tahu bahwa lokasi jajanan kuliner tradisional tersebut tetap dipadati ribuan pengunjung setiap hari Minggu. Bahkan, untuk mendapatkan “tempu” sebagai pengganti uang yang terbuat dari batok kelapa yang dibentuk bulat kecil, harus ikut antri.

“Kami penasaran gimana sih Pekan Sarapan di Denai Lama. Ternyata ramai kali dengan makanan ala ndeso. Ada urap, pecel, lontong, mie sop, kue-kue dan makan ala ndeso, harganya juga murah. Uniknya,pembayaran bukan melalui uang kontan, tapi kita terlebih dahulu menukarkan uang dengan koin tempu dimana satu tompu harganya Rp2.000,” kata Rianto,warga Kisaran yang ditemui di lokasi, Minggu (9/7/23).

Baca juga : Remaja Masjid Deli Serdang Tumbuhkan Ukhuwah Islamiyah dan Persaudaraan

Selain makanan, tambah Rianto, berbagai sayuran dan hasil pertanian lainnya juga dipasarkan di dekat pintu masuk.

Di lokasi juga ada minuman kopi sanger, minuman daun serai, minuman jahe dan berbagai minuman tradisional lainnya.

“Tapi sebelum kita membeli sarapan, sebaiknya kita mengambil tikar dulu lantas membentangnya di lokasi yang masih kosong. Enaknya, tikar itu gratis, tinggal kita mencari dimana tempat. Saking ramainya kita susah mencari tempat. Makanya kita harus datang cepat ,” papar Rianto.

Baca juga : Jaga Stabilitas Inflasi, Pemkab Deli Serdang Lakukan Strategi 4K

Dikatakan Rianto, mereka datang dari Kisaran Kabupaten Asahan sebanyak tiga mobil sekitar pukul 03.00 dini hari agar bisa cepat sampai ke Kampung Lama. Sebab, pukul 11.00 WIB, Pekan Sarapan Kampung Lama sudah tutup.

“Kami tadi sampai pukul 06.30 WIB, tapi suasana sudah cukup ramai. Pokoknya susana disini ya betul-betul ramai. Sampai jalan saja susah karena padat,” tuturnya.

Senada juga diungkapkan Tuty, warga Binjai. Menurutnya,kawan lama bukan saja untuk tempat sarapan, tapi sekaligus tempat rekreasi. Tempatnya benar-benar menampilkan suasana tradisional.

Baca juga : Denai Lama Dijagokan Jadi Desa Teladan dan Percontohan di Indonesia

“Kalau sarapannya kita banyak pilihan. Kelihatannya hampir semua menu tradisional ada. Seperti getuk, apem, jagung grontol dan lainnya. Cuma kita minta kepada pengelola agar menyiapkan plastik kresek untuk tempat tempu. Kan kalau kita tukar dengan uang Rp100 ribu saja, tompunya sudah banyak. Kalau gak ada plastik kan kita susah membawanya,” ujar Tuty.

Tety mengaku ia dan rombongan keluarganya tiba di lokasi pukul 07.30 WIB, namun sudah susah mencari lokasi tempat membentang tikar.

Untung ia melihat ada sedikit celah sehingga tikarnya dapat dibentang. “Meski ramai begini, tapi asyik kok. Suasananya benar-benar desa,” tandasnya. (rinaldi/hm18)

Related Articles

Latest Articles