19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Cuaca Panas di Sumut Disebabkan Gangguan Typhoon di Laut Filipina

Medan, MISTAR.ID

Meski sudah masuk pada bulan Oktober yang biasanya identik dengan musim penghujan, namun cuaca di Sumatera Utara (Sumut) beberapa hari terakhir sangat panas menyengat. Bahkan, dalam dua hari terakhir, suhu udara di Sumut mencapai 36.0⁰ C.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah I Medan menyebut, penyebab suhu udara panas menyengat dikarenakan adanya angin baratan yang membawa massa udara kering ke wilayah Sumut.

“Kedua, kita memang ada gangguan typhoon di laut Filipina. Itu menarik massa udara basah kita, sehingga kita menjadi lebih kering,” ujar Kepala BMKG wilayah I Medan Hartanto, Jumat (15/10/21).

Hartanto mengatakan, kondisi cuaca kering yang terjadi hampir merata di Sumut, bisa berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

Baca Juga:BMKG Deteksi 31 Titik Panas di Sumut

“Kita memprakirakan terjadi hingga tiga hari ke depan, cuaca umumnya cerah berawan,” ungkapnya. Dengan kondisi cuaca seperti ini, Hartanto menyarankan, agar warga banyak minum air putih dan sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar ruangan.

“Kalau pun beraktivitas di luar ruangan, usahakan bawa payung biar tidak terkena langsung sinar matahari,” ucapnya. Hartanto menyebutkan, suhu udara Sumut hari ini berada pada kisaran 24.0 – 36.0⁰ C.

Sementara, kelembaban udara 60 – 92% dan angin yang bertiup dari arah Barat Laut ke Timur Laut berkekuatan 10 – 30 Km/Jam.

Baca Juga:BMKG Deteksi Tujuh Titik Panas di Sumut, Suhu Udara Capai 35.5 Derajat Celcius

“Hampir seluruh wilayah di Sumut hari ini berawan, namun hujan ringan akan terjadi di beberapa daerah,” katanya.

Menurut Hartanto, hari ini pihaknya juga mendeteksi 14 titik panas (hotspot) di Sumut. Lima titik berada di Paluta, kemudian masing-masing tiga titik terdapat di Karo dan Sergai. Sementara, masing-masing satu titik ada di Langkat, Tapsel dan Taput.

“Masyarakat diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan asap,” pungkasnya.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles