16 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Petani Jagung di Simalungun Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya

Simalungun, MISTAR.ID
Sejumlah petani jagung di Kabupaten Simalungun mulai mencemaskan gagal panen akibat hujan turun dalam beberapa pekan terakhir, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi tanaman pangan ini.

“Tanaman jagung kami ini telah berumur dua bulan lebih tapi buahnya kebanyakan yang kecil,” ucap L Siallagan, warga Desa Tigabolon Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, Minggu (13/12/20).

Petani tersebut juga mengatakan, akibat curah hujan yang cukup tinggi, tanaman jagung miliknya banyak yang tidak tumbuh normal, bahkan banyak yang tidak berbuah, walaupun umur jagungnya sudah cukup lama.

Baca Juga:Soal Gagal Panen Petani Jagung, Dinas Pertanian Salahkan Petani

“Yah beginilah hasilnya, kita juga sudah pasrah jika memang nantinya akan merugi, memang sekarang gak gampang memprakirakan cuaca,” sebut petani itu.

Pantauan Mistar di lokasi ladang jagung di Nagori Tigabolon, tampak banyak sekali jagung yang tidak tumbuh normal, seperti batang kecil, daun yang menguning sebelum waktunya, dan buah yang tidak berisi.

Selain berdampak kepada petani jagung, petani padi sawah juga mengalami dampak negatif akibat curah hujan tinggi. Menurut petani padi, tingginya curah hujan membuat hasil panen dari sawah sulit untuk dikeringkan. Petani padi tersebut juga mengaku takut jika hujan turun terus menerus, sehingga harga dari padinya berkurang.

Baca Juga:Petani Sidamanik Gagal Panen, Buah Jagung Busuk di Pohon

“Kalau untuk padi dampaknya hanya diwaktu panen, pada saat pertumbuhan memang tidak terlalu berdampak. Namun jika hujan begini terus, kualitas beras yang dihasilkan bisa menjadi tidak bagus, karena kan memang padi itu harus kering biar bisa digiling menjadi beras,” sebut boru Sidabutar petani padi sawah.(roland/hm10)

Related Articles

Latest Articles