27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Pemkab Simalungun Lakukan 5 Upaya Ini untuk Turunkan Stunting

Simalungun, MISTAR.ID

Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi anak-anak di Indonesia, termasuk di Kabupaten Simalungun. Secara nasional, Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan penurunan angka stunting dari 24,4 persen ke 14 persen pada 2024.

Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan maju atau tidaknya sebuah negara. Oleh sebab itu hal yang berkaitan dengan stunting, gizi dan juga pendampingan calon pengantin perlu terus dilakukan.

Untuk mencapai target itu ada dua strategi yang dilakukan yakni intervensi spesifik dan intervensi sensitif. Dalam hal ini Kemenkes bertugas melaksanakan intervensi spesifik, sedangkan BKKBN bersama yang lainnya melakukan intervensi sensitif.

Baca juga: Pesan Wali Kota Siantar di Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting

Plt Kepala Dinas (Kadis) Pendataan Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Simalungun Gimrod Sinaga, menyampaikan, untuk tahun 2024 ada lima upaya dilakukan penurunan prevalensi stunting di Simalungun.

“Memaksimalkan pendampingan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan balita termasuk Keluarga resiko tinggi, mengoptimalkan pelayanan di Posyandu di setiap nagori, untuk memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak serta edukasi pada orang tua di anak sehingga tidak terjadi stunting,” ujar Gimbrod kepada Mistar, Selasa (30/1/24).

“Edukasi pada ibu hamil utk mencegah stunting dgn rajin periksa kehamilanya ke petugas kesehatan, mengoptimalkan peran desa dan jajaran untuk pemantauan keluarga resiko tinggi dan kasus resiko tinggi agar tepat sasaran dan pemberian edukasi juga tepat sasaran, penyadaran kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat,” urainya.

Baca juga: Turunkan Angka Stunting, Zonny Waldi Minta TPPS Rutin Koordinasi

Dalam hal penurunan stunting tersebut, Gimbrod mengatakan, ada beberapa organisasi perangkat daerah Pemkab Simalungun yang dilibatkan seperti, Dinas Sosial, Baperida, Dinas Kesehatan, DPMN, Ketahanan pangan, Lingkungan Hidup, Pertanian, Kominfo, Pendidikan, DPPKB,
Dispora, Disperindag, Capil, PUTR serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

“Daerah yang tertinggi kasus stunting di Kabupaten Simalungun adalah Kecamatan Tanah Jawa,” pungkasnya. (Hamzah/hm22)

Related Articles

Latest Articles