19.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Pelajar Naik di Atas Kap Mobil Angdes, Sebagian Disuruh Sopir

Simalungun MISTAR.ID

Polemik penumpang angkutan desa (Angdes) di wilayah Kabupaten Simalungun, yang masih saja naik ke kap mobil belum dapat teratasi walau sudah bertahun-tahun lamanya.

Berdasarkan penelusuran Mistar,id, masalah ini diduga tidak lepas dari ulah oknum sopir yang sengaja meminta pelajar naik di kap mobil.

RS, salah seorang warga yang pernah merasakan polemik mengatakan, selama duduk di bangku SMP dan SMA, dia harus menggunakan angdes. Pria berusia 20 tahun itu mengaku, tidak semua pelajar itu naik di atas kap mobil karena kemauan sendiri. Namun tidak ada pilihan ketika sopir meminta pelajar naik ke atas kap mobil. Meski sudah naik di atas kap, pemotongan ongkos tidak berlaku.

Baca juga: Menaikkan Penumpang di Atas Kap Mobil, AKP Jonni: Jika Bandel Akan Kita Tindak

“Dari pengalaman ku bang, sama-sama salahnya. Memang disuruh sopir dan ada juga kemauan pelajar itu sendiri. Tau lah anak-anak SMP ini, sudah keren rasanya kalau naik di atas itu,” katanya menceritakan pengalaman sembari tersenyum, Senin (31/7/23).

Menurut RS, pada tahun 2012 hingga 2018, angdes ke daerahnya yaitu Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun tidak sebanyak sekarang ini. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah penumpang pelajar yang akan diangkut pada jam yang bersamaan. Namun sekarang ini jumlah mobil cukup memadai sehingga tidak ada lagi alasan untuk membiarkan pelajar naik di atas kap mobil.

“Pukul 06.00 WIB itu kami sudah menunggu di simpang. Begitu makin padat penumpangnya. Laki-laki itu disuruh ke atas sama sopir, sehingga naik ke atas. Ada juga yang bergantung di samping bahkan di belakang mobil. Sementara perempuan di dalam. Mau tidak mau, itu wajib daripada gak bisa ke sekolah,” terang Riko.””Dari pengalaman ku bang, sama-sama salah nya. Memang disuruh sopir dan ada juga kemauan pelajar itu sendiri. Tau lah anak-anak SMP ini, sudah keren rasanya kalau naik diatas itu,” ujarnya

Pelajar Pernah Terjatuh Hingga Meninggal Dunia

RS mengakui, selama enam tahun menjadi kerap menjadi penumpang yang naik di atas kap mobil, dirinya pernah melihat temannya sendiri jatuh dan meninggal dunia. Bahkan ada angdes yang terbalik karena melaju dengan kecepatan tinggi. Kejadian itu menimbulkan seorang pelajar tewas.

Baca juga: Pelajar Kerap Naik di Atas Kap Mobil Angdes, Solusinya Angkutan Khusus

“Ada pernah bang. Kawan ini duduk di atas. Dia pas di aksesoris mobil bagian belakang. Pas mungkin mobil mengerem, terus dia tidak ada pegangan, lalu korban terjatuh lalu tewas,” katanya sembari menambahkan bahwa kasus kematian temannya itu ditangani polisi.

Menurut RS sendiri, tindakan untuk menertibkan angdes yang mengangkut penumpang di atas kap mobil kerap dilakukan polisi, namun hingga saat ini belum dapat teratasi.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Haris Sihite mengatakan, cara mengatasi masalah ini harus melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan pemerintah daerah seharusnya mengambil tindakan. Salah satunya dengan cara menyediakan kendaraan khusus untuk para pelajar.

Baca juga: Volume Kendaraan Meningkat, Dishub Siantar Bentuk Tim URC

“Pihak Pemerintah Daerah, menyiapkan kendaraan anak sekolah biar cukup angkutannya,” kata Haris sambil berpesan agar pihak sekolah dan keluarga juga turut berperan mengawasi anak-anaknya.

Ia juga meminta pengusaha angdes dan sopir mengambil peran. Tidak lagi membiarkan pelajar atau penumpang lainnya naik di atas kap mobil. (Matius/hm17)

Related Articles

Latest Articles