Simalungun, MISTAR.ID
Angkutan desa (Angdes) di wilayah Simalungun masih banyak yang menaikkan penumpang berstatus pelajar di atas kap mobil. Padahal tindakan itu melanggar aturan berlalu lintas sekaligus dapat mengancam keselamatan penumpang. Hal ini juga sudah kerap menjadi sorotan dan dikritik masyarakat.
Berkaitan dengan masalah itu, Kepala Unit Lantas Polres Simalungun Ipda Ramadhan mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan. Seperti mengimbau pengemudi dan patroli secara berkala. Tak jarang polisi melakukan penindakan terhadap sopir Angdes.
“Kita akan melakukan tindakan apabila ada lagi kita temukan. Selain kita berikan teguran secara tertulis, kita turunkan penumpang nya,” ujarnya, Jumat (28/7/23).
Sementara Kasat Lantas Polres Simalungun AKP Haris Sihite menegaskan, cara lain untuk mengatasi itu, butuh peran masyarakat. Pemerintah setempat juga harus memikirkan solusinya. Salah satunya dengan cara menyediakan kendaraan atau bus khusus untuk pelajar.
“Pemerintah daera seharusnya menyiapkan kendaraan untuk anak sekolah biar cukup angkutannya,” kata Haris dengan menekankan kembali bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan pihak sekolah, keluarga dan lingkungan sekitar.
“Dan saya harap pihak orang tua dan sekolah harus saling mendukung,” imbuhnya lagi dengan berkeluh kesah soal penolakan yang mereka hadapi dari sejumlah warga pada saat penertiban.
Ia juga meminta pengusaha Angdes turut mengambil peran dengan cara tidak mengizinkan penumpang naik ke atas kap mobil. (Matius/hm17)
