17 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Pakar Geoscience: Dr Wan Hidayati Sosok Paling Tepat Pimpin Badan Pengelola Kaldera Toba

Simalungun, MISTAR

Kaldera Toba yang terkena sanksi kartu kuning dari UNESCO harus segera diselamatkan. Salah satu tindakan urgent yang harus dilakukan adalah dengan menempatkan sosok yang mampu untuk memimpin Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global (BP-TCUGGp).

Hal itu ditegaskan pakar Geoscience Indonesia, Ir Jonathan Tarigan menanggapi keprihatinannya atas kegagalan pengelolaan Kaldera Toba tersebut hingga dikenakan sanksi kartu kuning oleh UNESCO.

Menanggapi figur yang tepat memimpin BP-TCUGGp, menurut Jonathan, sosok itu adalah mantan General Manager Geopark Kaldera Toba Dr Ir Wan Hidayati MSi.

“Keunggulan Wan Hidayati itu apa? Beliau dikenal sebagai sosok paling berperan menjadikan Geopark Kaldera Toba hingga diterima menjadi anggota UNESCO Global Geoparks melalui sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis pada 7 Juli 2020, setelah perjalanan panjang sejak tahun 2009,” kata Jonathan Tarigan kepada Mistar, Minggu (10/12/23).

Sosok Wan Hidayati, menurut Jonathan, tidak perlu diragukan lagi. Selain sebagai akademisi di bidang lingkungan, pengalamannya mengenai Kaldera Toba juga sudah sangat mumpuni.

Baca Juga: BBI Hatonduhan Sediakan Benih Ikan dengan Harga Terjangkau

Apalagi, Wan Hidayat juga sudah pernah menjabat Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumut, dan mengetahui secara persis bagaimana sesungguhnya cara efektif mengelola Geopark Kaldera Toba agar bisa memenuhi aturan dan kriteria yang dipersyaratkan oleh UNESCO Global Geoparks (UGGp).

Dengan demikian, lanjutnya, keberadaan badan pengelola yang mengurusi Geopark Kaldera Toba ke depan mampu mensinergikan konsep geopark dengan program pemerintah untuk memperkuat arah pembangunan pariwisata Danau Toba agar semakin berkualitas dan berkelanjutan.

Jonathan menyayangkan, Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba yang telah diperjuangkan dengan susah payah sehingga berhasil mendapat pengakuan UNESCO justru hingga saat ini belum mampu dikelola dengan pendekatan konservasi dan pembangunan berkelanjutan dengan melibatkan komunitas lokal.

“Geopark Kaldera Toba telah mendapat kartu kuning dari UNESCO dan tidak tertutup kemungkinan bakal dicabut status keanggotaanya dari UNESCO Global Geoparks. Seberapa serius kita sesungguhnya memperjuangkan Danau Toba sebagai warisan dunia?” ujarnya.

Related Articles

Latest Articles