20.5 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Modal Awal Rp600 Ribu, Kini Omzet Ratusan Juta, Subari, Pengrajin Sapu yang Sukses Rambah Riau dan Batam (1)

Simalungun, MISTAR.ID
Kerja keras berbuah manis. Begitulah kisah perjuangan Subari (38) warga huta II Nagori Bandar rejo Kecamatan Bandar masilam Kabupaten Simalungun. Bermodalkan Rp600 ribu, bapak 3 anak ini membuka usaha kecil kecilan membuat sapu ijuk dengan bahan baku ijuk pohon aren sejak 2006 lalu. Kini usahanya berkembang luas dan bisa merambah hampir seluruh Sumatera Utara termasuk Riau dan Batam.

Kepada Mistar, dia mengisahkan pada awalnya dia berusaha sendiri dengan berkeliling kampung mencari ijuk aren dan membeli dari masyarakat atau memanjat pohon aren sendiri dan kemudian dikerjakan sendiri menjahit ijuk aren tersebut hingga menjadi sapu siap pakai. Awalnya, Subari pun memasarkannya ke pekan dan toko.

Berbagai masalah dihadapinya. Namun setelah hampir 14 tahun usahanya berjalan dan terus meningkat dan bahkan usaha Subari kini telah menunjukkan perubahan signifikan. Tadinya,hanya mampu memperoduksi puluhan batang sapu ijuk, kini mampu mengembangkan produksi seperti kain pel, panggangan ikan, brush ijuk, brush cuci piring dan juga brush sabut kelapa.

Rata-rata peroduksi yang dihasilkan per hari mencapai 2.000 buah produk untuk semua jenis. Menurut Subari untuk baha baku Ijuk enau atau ijuk aren bahannya didatangkan dari Padangsidimpuan, Sipirok dan Muara Sipongi dengan harga Rp6.500/ kg untuk bahan baku ijuk. Sedangkan untuk gagang sapu bahannya didatangkan dari Perovinsi Riau dengan harga Rp1.250/ batang.

Menurut Subari, dia kini mampu mempekerjakan 25 karyawan laki laki dan perempuan. Awalnya, katanya hanya bermodal Rp600 ribu dan setelah 14 tahun kini Subari sudah memiliki omset Rp150 juta per bulan dengan penghasilan bersih rata rata Rp10,5 juta per bulan.

Daerah pemasaran produksinya pun, katanya kini sudah mencapai seluruh wilayah Sumatera Utara, bahkan sampai ke Riau dan Batam. Sistem pemasarannya tidak lagi dipasarkan sendiri tetapi sudah memiliki sales-sales atau agen-agen sendiri yang setiap hari datang untuk mengangkut peroduksinya.

Dikatakannya, dia juga ikut bila ada acara pameran produk lokal yang digelar Pemkab Simalungun dan produksinya selalu mengisi stand pameran. Selain itu, dia juga pernah memperoleh bantuan dari PT Inalum Kuala Tanjung dengan melakukan pembinaan dan memberi bantuan bantuan.

SEjauh ini, katanya PT Inalum telah memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp100 juta dengan sistem pengembalian secara cicilan selama tiga tahun dengan tingkat cicilan bervariasi tahun pertama Rp3.028.000 per bulan tahun kedua Rp2.944.500 per bulan dan tahun ketiga Rp2.862.000 per bulan melalui program Binaan PT Inalum.

Namun begitu, pihaknya masih berharap adanya pembinaan kepada pelaku usaha kecil menengah seperti mereka dari dinas terkait di Pemkab Simalungun.

Reporter: Asyahroni
Editor: Jelita

Related Articles

Latest Articles