19 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Menko Airlangga Hartanto Bakal Datang ke Simalungun Bahas Program KPT-S

Simalungun, MISTAR.ID

Tim Kementerian Koordinator (Menko) Perekonomian RI, telah melakukan persiapan yang salah satunya dengan melakukan audiensi dengan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga dan beberapa orang stafnya membahas program Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S).

Audiensi ini sendirinya dilakukan berkaitan dengan akan hadirnya Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartanto ke Kecamatan Dolok Silou, Kabupaten Simalungun. Dalam kegiatan launching KPT-S. Selain Menko, yang hadir pada tanggal (22/6/23) esok, Menteri Perindustrian/ dan Menpora juga direncanakan bakal datang.

Asisten Perekonomian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun, Ramadhan Purba pun menyampaikan, bahwa kedatangan Menko Airlangga Hartanto dengan menteri lainnya dalam program Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S).

Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Direncanakan Datang Minggu Depan Melaunching KPT-S di Dolok Silau

“Tanggal 22 Juni 2023 akan datang. Sampai sejauh ini masih update ya dan masih terjadwal. Tapi siang ini kita mau rapat (Zoom) lagi dengan pihak Menko untuk memastikan. Terakhir finisnya H-3 uda berat itu persiapan pun sudah maksimal,” ungkap Ramadhan Purba, Senin (19/6/23).

Dijelaskan Ramadhan lagi, hadirnya Menko Airlangga terkait KPT-S dengan luas lahan pertanian 2500 hektare. Nantinya program ini akan membentuk ekosistem dari hulu hingga ke hilir. Konsepnya itu siapa yang menanam dan siapa yang beli sudah ada. Terkait dengan tata niaganya juga bakal dikelola dengan baik sehingga masyarakat dapat dampaknya.

“Selama ini kan suka hati, yang menanam pun suka hati. Menjualnya pun suka hati. Kalau program ini nanti sudah diarahkan ke Offtaker atau Buyer itukan sudah teruji. Jaminan pembayaran juga jelas, Pasar Komoditi Nasional. Jadi nanti banyak stakeholder yang hadir. Beberapa dari Kementrian juga akan hadir seperti PUPR membantu fisik prasarana membantu perbaikan jalan,” ujarnya.

Baca juga: Soal Pilpres, Airlangga Beri Sinyal ke Zulhas

“Perindustrian mungkin akan membantu pada bidang marketing (Pemasaran) di hilir. Jadi seperti, terbangun lah satu ekosistem yang mutualisme (sama-sama menguntungkan) antara petani dan juga pembeli tidak boleh rugi,” ujar Ramadhan lagi.

Disinggung apakah program KPT-S ini ada membuka lahan. Ramadhan Purba kembali mengatakan bahwa, keberlangsungan program ini KPT-S tidak memakai kawasan pertanian atau hutan yang terlantar. Tapi memakai lahan milik petani.

“Ini lahan petani yang dipakai. 2500 hektar ini yang berada di 14 Desa di Dolok Silau, ini masing-masing (Petani) suka rela menawarkan diri. Dari kami 100 hektar siap, begitu,” ucap Ramadhan.

Baca juga: Hasil Rakernas Tegaskan Airlangga Hartarto Capres Partai Golkar

Terkait metode penanaman, Ramadhan Purba juga menyampaikan, bahwa nantinya akan ada petunjuk dan apa yang akan ditanam dan hal itu sudah ada yang mengatur, petani tinggal menanam.

“Jadi nanti petunjuknya mau ditanam apa itu sudah ada. Misalnya, siapa offtaker sekarang? Apa perlu dia? Misalnya jagung dan mana yang siap. Sudah gitu, Jadi mengatur pola tanam dan sampai kepada jenisnya yang mau ditanam sudah diatur,” ujarnya.

Terkait pola tanam, itu tergantung dengan ketinggian diatas permukaan laut. Ketinggian sudah ada dan juga tim teknis dimana ketua berasal dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan juga dari Universitas Simalungun (USI).

Baca juga: 14 Poktan Siap Panen Tanaman Cabai Merah Seluas 22 Hektar di KPT Parbuluan Dairi

“Jadi seperti yang saya bilang tadi, semuanya kerjasama. KPT itu seperti itu, jadi ketika ada permintaan, seperti kelengkeng dan itu tiga tahun panen, harus ditanam mulai sekarang, ada salak pondoh dimana. Semua harus kita siapkan,” ujarnya.

Terkait persoalan pupuk yang mahal. Ramadhan Purba juga mengatakan bahwa pihak Bank Indonesia juga turut andil membantu. Dalam hal ini Bank Indonesia bakal membantu terkait kebutuhan pupuk yang dibutuhkan program KPT-S.

“Pupuk itu nanti memang dari Bank Indonesia (BI) membantu untuk pengadaan pupuk. Jadi ada teknologi khusus terkait pembuatan pupuk cair dari kotoran hewan. Nanti akan difasilitasi. Jadi semua pihak akan terlibat. Yang pupuknya gimana, kemudian harga pupuknya akan standart dari pabriknya,” ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Simalungun Beli Alat Pengering Bantu Kesulitan Petani Cabai

“Mungkin KPT itu punya akses lebih kepada pabrik pupuk. Difasilitasi oleh Kementerian Perekonomian, jadi masyarakat kita diuntungkan dengan kemudahan dan kemurahan. Seperti dari Kementerian apa saja nanti mereka membantu dari segi apa,” ujarnya.

Sejauh ini Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) juga akan terlibat membantu jaringan internet dan kemudahan komunikasi antar penduduk. Jadi, nantinya ada koperasi yang bertujuan membina dan juga mengarahkan apa yang perlu ditanam dan apa yang tidak perlu.

“Jadi nanti koperasi sudah punya jaringan ke buyer atau pembeli. Kalau sudah tercipta seperti ini, ekosistemnya dan masyarakat lebih sejahtera. Semuanya program sama seperti itu, Pariwisata dan UMKM harus memiliki ekosistem sendiri-sendiri. Produk kita perbaiki, kemasan kita baguskan. Tapi, di hilir offtaker nya belum ada. Makanya, memang kalau sudah ada hilirnya dan ini dia namanya ekosistem yang terbentuk. Di Simalungun itu sudah membaik pembinaannya,” pungkasnya. (Hamzah/hm21).

Related Articles

Latest Articles