10.8 C
New York
Monday, May 6, 2024

‘Menghilang’ Setelah Menikah, Ini Pengakuan Keluarga Mempelai Wanita

Simalungun, MISTAR.ID

Netizen tengah dihebohkan dengan berita larinya seorang pengantin wanita usai menggelar pesta pernikahan. Diketahui, mempelai pria merupakan warga Kabupaten Samosir. Sedangkan mempelai wanita berasal dari Kabupaten Simalungun.

Untuk mendapatkan kepastian penyebab larinya sang mempelai wanita berinisial OAS (23), wartawan mistar.id, berusaha menelusuri alamat keluarganya di Huta Siregar, Nagori Dolok Marlawan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Kamis (13/7/23).

Meski awalnya menolak, namun akhirnya sang Ibu, L. br Sianturi (46) menceritakan kronologi dan alasan anak perempuannya melarikan diri satu hari setelah pesta pernikahan. Ia mengatakan tidak menyangka anaknya melarikan diri.

“Kami terkejut atas kejadian ini karena terjadi begitu cepat. Entah bagaimana itu bisa terjadi,” ujarnya dengan raut wajah panik.

Baca juga: Satu Hari Menikah, Wanita Asal Simalungun ‘Menghilang’

Diceritakan ibu 5 orang anak ini, rencana pernikahan bermula sekitar Mei dan Juli 2023 lalu. Ketika itu, L br Sianturi bertemu dengan keluarga mempelai pria di sebuah pesta di kampungnya.

Setelah keduanya berkenalan, ternyata keluarga mempelai pria masih memiliki hubungan keluarga dekat dengan keluarga mempelai wanita. Dimana, dalam silsilah keluarga, pihak keluarga wanita dan pria masih satu kakek (opung).

“Jadi setelah berkenalan dengan besanku ini, rupanya kami masih memiliki hubungan keluarga. Anakku sama anaknya ternyata marpariban,” terang br Sianturi.

Pada saat bersamaan, anaknya OAS (mempelai wanita) menelepon mereka melalui video call. OAS meminta kembali ke kampung karena mengeluh terkait tempat ia bekerja.

Baca juga: Tiga Hari Menghilang, Pencuri Meteran Air di Tanjungbalai Diamankan Polisi

“Jadi besanku ini langsung menanyakan itu siapa? Ya ku bilang ini anakku. Lalu dia bilang berapa umurnya? Aku bilang 23 tahun. Besanku ini pun bilang, sudah cocok lah itu untuk jadi menantuku,” cerita L br Sianturi.

Selanjutnya, berkisar Selasa (6/6/23), OAS pun pulang dari Batam. Tak berapa lama berada di kampung, pihak si laki-laki menelepon salah satu marga Tampubolon yang masih ada hubungan keluarga dengan L. br Sianturi. Mereka meminta datang ke rumah pada Senin (12/7/23).

“Namun tidak sampai hari Senin, pihak laki-laki datang lebih cepat. Mereka datang di hari Jumat. Tiga hari lebih cepat dari hari yang sudah disepakati. Sebenarnya kami tidak terlalu berharap mereka datang. Tapi karena sudah datang, nggak mungkin kami usir,” terangnya lagi.

Begitu pihak keluarga laki-laki datang bersama calon mempelai pria, pihak keluarga si laki-laki kemudian menyuruh mereka (calon pengantin) berdua untuk makan mie di luar rumah. Tujuannya agar keduanya bisa saling berkomunikasi.

Baca juga: Ditetapkan Tersangka Dalam Kasus Hacker Bjorka, Pemuda Madiun Menghilang

Setelah ada komunikasi antara keduanya, pihak si laki-laki mengatakan jika mempelai wanita sudah bersedia menerima calon suaminya.

“Jadi begitu si OAS balik, aku tanya lagi apakah dia memang sudah yakin. Karena pernikahan ini bukan main-main. Ini sekali seumur hidup. Dia menjawab yakin katanya,” ujarnya.

Keesokan harinya, Sabtu (10/6/23), pihak keluarga laki-laki membawa OAS ke rumahnya di Desa Tamba, Kabupaten Samosir.

“Di sana, OAS disambut dengan pesta adat. Selanjutnya, Minggu (11/6/23) di bawa ke Gereja,” tuturnya lagi.

Baca juga: Menghadapi Masalah Pengantin Baru di Tahun Pertama Menikah

Selama di rumah si laki-laki, dikatakan br Sianturi, anak pertamanya itu sempat menghubungi dan menangis. OAS meminta pulang ke rumah. Namun dari pihak keluarga laki-laki tidak mengizinkan.

“Dia ada menelepon. Bilang aku pulang saja lah mak. Kayaknya bukan dari hatiku ini. Sama keluarga laki-laki juga sudah disampaikannya. Namun dia dibujuk kembali agar mau bertahan,” tuturnya lagi.

Tidak berapa lama setelah itu, OAS kembali menelepon, sambil menangis dan meminta untuk pulang. Dimana dirinya mengaku belum siap untuk melangsungkan pernikahan tersebut.

“Karena kasihan sama anak kami, dari pihak keluarga datang ke sana untuk menjemputnya. Namun setelah di sana, OAS sudah mereka bujuk lagi. Sehingga dia tidak jadi ikut pulang,” tambahnya.

Baca juga: Pengantin Perempuan Diculik dan Dibunuh

Beberapa minggu berlalu, tepatnya pada Senin (3/7/23), pernikahan keduanya pun dilangsungkan. Pernikahan tersebut berlangsung dengan baik tanpa ada kekurangan sedikitpun.

“Begitu pesta, kami pun datang. Pestanya lancar. Aku lihat si OAS pun tampak bahagia. Jadi kami sudah tenang,” tambahnya.

Selasa (4/7/23), jelas br Sianturi, ia dan keluarga mendapat informasi dari keluarga laki-laki bahwa OAS telah melarikan diri.

“Jadi menantuku itu yang datang langsung sambil menangis. Dia menceritakan kejadian itu,” tambahnya lagi.

Baca juga: Pengantin Baru Tewas Nabrak Mobil Pick Up Berhenti di Deli Serdang

L br Sianturi mengaku jika anaknya OAS telah menghubungi dirinya dan memberikan kabar jika ia dalam keadaan sehat.

“Sementara terkait masalah ini akan dibicarakan secara kekeluargaan,” ungkapnya mengakhiri. (Matius/hm20)

Related Articles

Latest Articles