15.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Sepakat Dengan Wali Kota Medan, Dosen USU Dukung Tindakan Tegas Terhadap Pelaku Begal

Medan, MISTAR.ID

Pemberitaan terkait begal terus menghiasi beberapa media terbitan Sumatera Utara, khususnya Kota Medan dalam beberapa bulan belakangan. Bukan tanpa sebab, aksi bandit jalanan tersebut memang sangat marak terjadi dan meresahkan masyarakat.

Masyarakat khususnya yang tinggal di Kota Medan masih mengingat dengan jelas penyebab tewasnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Insanul Anshori Hasibuan. Keluarganya dirundung kesedihan karena korban dibantai kawanan begal di Jalan Mustafa, Kecamatan Medan Timur, Rabu (14/6/23) lalu.

Teranyar, Aparatur Sipil Negara (ASN) Kodam I/BB, Irawati Manurung (60) terluka karena keganasan begal di Jalan Patriot, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (12/7/23) kemarin.

Baca juga: Polsek Medan Timur Identifikasi Pelaku Pembacok Mahasiswa UMSU

Maraknya aksi begal tersebut pun mendapat perhatian khusus dari Wali Kota Medan Bobby Nasution. Dengan tegas, orang nomor satu di Pemko Medan ini meminta Aparat Penegak Hukum (APH) memberikan tindakan tegas terukur kepada pelaku begal sebagai efek jera.

“Kita ingin Kota Medan aman dan kondusif. Kejahatan begal dan geng motor sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, terutama para pelaku yang sudah berulang kali melakukan kejahatan jalanan tersebut,” kata Bobby Nasution saat menghadiri Press Release Hasil Ungkap Kasus Menonjol Polres Pelabuhan Belawan dan Jajaran di Halaman Mako Polres Pelabuhan Belawan, baru-baru ini.

Pernyataan Wali Kota Medan tersebut mendapat dukungan dari Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) Haris Wijaya.

Baca juga: Kriminolog: Tewasnya Mahasiswa UMSU Indikasikan Medan Darurat Begal

Haris mengungkapkan, secara pribadi dirinya sangat mendukung upaya Bobby Nasution yang meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas kepada para pelaku begal.

“Kewibawaan aparat Polri dan Pemko Medan sedang dipertaruhkan. Oleh karenanya, harus segera ada banyak tindakan nyata untuk mengatasi maraknya aksi begal, tawuran, geng motor dan tentunya juga untuk mengatasi maraknya peredaran narkoba dan miras sebagai induk dari segala tindakan kejahatan yang saat ini terjadi,” ungkap Haris.

Dikatakan Haris, upaya penanggulangan aksi begal bisa dilakukan dengan melalui tindakan pencegahan, pemberantasan dan penindakan. Tindakan pencegahan (preventif) sebaiknya harus didahulukan melalui pendekatan persuasif, karena banyak pelaku begal sebenarnya masih berusia remaja walaupun ada juga pelaku begal yang merupakan residivis kambuhan.

Baca juga: Polsek Medan Timur Dalami Sejumlah Terduga Pelaku Pembegalan Mahasiswa UMSU

“Keterlibatan orang tua, tenaga pendidik, tokoh agama, pihak penegak hukum dan pemerintah daerah harus didahulukan. Harapannya agar para remaja pelaku begal bisa menyadari kesalahan mereka dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama,” sarannya

Jika memang sudah tidak terkendali, sambung Haris, tak ada salahnya dilakukan tindakan tegas dan terukur kepada para pelaku begal. langkah itu dinilai penting sebagai bentuk shock therapy sekaligus untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa masih ada penegak hukum yang bisa diandalkan untuk menjaga kamtibmas dan melindungi masyarakat.

“Kalau pelaku begal ini dibiarkan makin marak tanpa ada tindakan tegas dari para penegak hukum, khawatirnya nanti masyarakat akan mulai mempersenjatai diri mereka sendiri sebagai bentuk antisipasi perlindungan diri karena hilangnya rasa kepercayaan terhadap kredibilitas para penegak hukum. Jika ini benar terjadi, akan ada banyak korban jiwa dari kedua belah pihak baik dari para begal maupun masyarakat awam,” pungkasnya. (rahmad/hm17)

Related Articles

Latest Articles