Simalungun, MISTAR.ID
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Simalungun, ada 246 kasus HIV-AIDS tercatat hingga Desember 2023. Koordinator Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Simalungun, Lilis Khristiani Sinaga mengatakan, pihaknya berkomitmen kuat melakukan sosialisasi dan edukasi berkesinambungan mengenai bahaya virus mematikan HIV dan AIDS.
Sosialisasi dan edukasi, kata Lilis Kristiani, penting untuk memberikan informasi dan dorongan pengubahan sikap, serta perilaku seseorang dalam upaya mendewasakan diri.
“Kita lakukan sosialisasi HIV-AIDS baik bagi PNS maupun masyarakat dan kita juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di kabupaten, kecamatan maupun nagori,” ujarnya kepada mistar.id, Selasa (12/12/23).
Lanjutnya, sosialisasi bertujuan untuk mengetahui informasi dasar HIV tentang bagaimana pencegahan, penularan dan pengobatan sehingga tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHIV.
Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Pematang Siantar Jadi Perhatian KPA
“Kita juga melakukan Penguatan layanan kesehatan yang memiliki klinik PDP (penanganan dan perawatan untuk ODHIV) baik yang di Puskesmas maupun RSUD dan juga penguatan lokasi dan komunitas yang berisiko terdampak HIV-AIDS,” jelasnya.
Ia menambahkan dari jumlah 246 kasus HIV paling banyak yang terkena di usia produktif.
“Kita berusaha membentengi para generasi muda di Kabupaten Simalungun khususnya pelajar, perlu ada gerakan yang dimulai dari semua sektor, maka dari itu, mari kita membangun generasi yang sehat,” ungkapnya. (Abdi/hm20)
