Simalungun, MISTAR.ID
Sebanyak 49 sekolah dasar (SD) di Kabupaten Simalungun tidak menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk triwulan ketiga pada tahun 2021 lalu. Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Simalungun Syahmantuah Sidabalok.
Sidabalok menerangkan, terkendalanya penyaluran dana BOS terhadap 49 sekolah itu dikarenakan adanya keterlambatan sekolah dalam pemutakhiran data pokok pendidikan (Dapodik).
Kendala atau masalah lainnya adalah, tidak selesainya pelaporan pertanggungjawaban dana BOS tahap sebelumnya di aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Baca Juga:Disdik Simalungun Akui Workhshop Guru Rp600 Ribu Resmi, Disarankan dari Dana BOS
“Terlambat dalam memutakhirkan data Dapodik, dan terlambat dalam pelaporan dana BOS sebelumnya,” ucap Syahmantuah kepada Mistar.id, Selasa (14/6/22).
Syahmantuah menerangkan, padahal sebelumnya dinas pendidikan telah memberitahukan dan menyosialisasikan kepada pihak sekolah terkait jadwal dan cara pelaporan dana BOS agar tidak terjadi keterlambatan dan kesalahan-kesalahan dalam pelaporannya.
Dia melanjutkan, dengan tidak tersalurnya dana BOS di 49 sekolah itu, penyaluran dana BOS untuk tahap selanjutnya akan terkendala dan terancam tidak disalurkan.
Baca Juga:Disdik Siantar Sebut Dana BOS Dihentikan Jika Siswa Kurang dari 60
Terkait solusi untuk permasalah 49 SD itu, Dinas Pendidikan Simalungun sudah memberikan beberapa saran, yakni melakukan rapat dengan guru bersama komite guna melakukan pengumpulan dana untuk operasional sekolah.
“Permohonan dana dari komite yang mampu itu kita sarankan, dan itu sukarela tanpa dipatok agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan dengan baik,” ucapnya.
Ditanya terkait untuk mengevaluasi kepala sekolah, Syahmantuah mengatakan bahwa hal tersebut dilema bagi dinas pendidikan.
“Ini masih dalam keadaan terpuruk, jadi kita masih melakukan pendekatan persuasif dalam pembinaan,” ucapnya. (roland/hm14)
