14.7 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Wali Kota Dampingi Kapolres Siantar Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2022

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani dampingi Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Toba 2022. Apel berlangsung di Lapangan H Adam Malik Pematang Siantar, Kamis (22/12/22).

Kapolres Pematang Siantar AKBP Fernando yang membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, perayaan Natal dan Tahun Baru oleh masyarakat secara universal dirayakan melalui kegiatan ibadah.

Perayaan pergantian tahun di tempat-tempat wisata, yang akan meningkatkan aktivitas pada pusat keramaian. Dengan peningkatan aktivitas masyarakat ini, tentu saja sangat berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas dan gangguan Kamseltibcar Lantas.

Baca juga: Ops Lilin Toba 2022, Tol Sinaksak-Dolok Merawan Jadi Jalur Alternatif

“Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Toba 2022 dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan operasi dalam rangka pengamanan perayaan Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023. Baik pada aspek personel maupun sarana prasarana,” ujarnya.

Keterlibatan unsur terkait seperti TNI-Polri, pemerintah daerah melalui Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Damkar, BPBD, dan mitra Kamtibmas lainnya agar pengamanan secara maksimal.

“Kapolri meminta agar dalam pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru, Polri terus meningkatkan sinergi dengan instansi terkait demi memberikan rasa aman dan nyaman,” ujarnya lagi.

Dengan demikian, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi. Sehingga perayaan Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 mampu berjalan dengan kondusif.  Apel gelar pasukan Operasi Lilin Toba 2022 diselenggarakan secara serentak di seluruh daerah. dilaksanakan selama 11 hari terhitung mulai 22 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.

“Seperti kita ketahui laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, sehingga pemerintah berikan pelonggaran berbagai aktivitas masyarakat, termasuk Natal dan Tahun Baru dengan menetapkan seluruh wilayah berada pada PPKM Level 1,” ujarnya lagi.

Baca juga: Polres Tebing Tinggi Gelar Simulasi Ops Lilin Toba 2022 Jelang Natal Tahun Baru

Momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.

Dijelaskannya kembali, dalam Operasi Lilin 2022 terdapat 166.322 personel gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan, dan 89 pos terpadu, guna mengamankan 52.636 objek pengamanan.

“Berbagai hal tentunya dipersiapkan dalam rangka mengamankan kegiatan Natal dan Tahun Baru agar masyarakat merasa nyaman dan aman sebagaimana perintah Presiden Joko Widodo bahwa,” katanya.

“Saya minta persiapan seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah saat Natal dan Tahun Baru ini betul-betul disiapkan, agar masyarakat merasa nyaman dan juga aman,” sambungnya. Selain itu, pada pengamanan Natal dan Tahun Baru, terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai.

“Pada sisi kesehatan, kita harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular. Melihat hal tersebut, lakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat
interaksi tinggi, imbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi,” terangnya.

Baca juga: Rakor Bersama Polres Siantar Jelang Ops Lilin Toba 2022, Ini Harapan Kapolres Simalungun

Selanjutnya pada sisi keamanan, terdapat beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai, seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu- lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal, dan pelabuhan.

“Jadikan pengaturan rekayasa lalu-lintas pada Idul Fitri 2022 lalu sebagai acuan. Penerapan contra flow dan one way pada jalur tol maupun arteri harus dilakukan secara fleksibel, menyesuaikan dengan situasi di lapangan dan mengacu data volume kendaraan dari traffic counting, dan lakukan sosialisasi secara masif sebelum rekayasa lalu lintas sehingga masyarakat terinformasi dengan baik,” tukasnya. (hamzah/hm09)

Related Articles

Latest Articles