17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Terpapar Covid-19 dan Meninggal Usai Pesta, ini Kata Sekretaris Satgas Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sesuai update data selama 4 hari terakhir ini, jumlah warga Kota Pematangsiantar yang terpapar atau terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah rata-rata dua puluhan orang per harinya.

Sesuai perkembangan dari update data tanggal 8 ke 9 Juli 2021, warga Siantar yang terpapar Covid-19 bertambah 20 orang. Dari update data tanggal 9 ke tanggal 10 Juli 2021 bertambah 24, dari tanggal 10 ke 11 Juli 2021 bertambah 27 orang, dari tanggal 11 ke 12 Juli 2021 bertambah lagi 26 orang.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pematangsiantar, Daniel H Siregar ketika dikonfirmasi mengenai pertambahan jumlah warga terpapar, mengatakan bahwa warga terpapar itu kebanyakan warga yang pulang dari pesta.

Baca juga: PPKM Mikro Diperpanjang Lagi, Ini Cara Urus Izin Pesta di Posko Covid-19 Siantar

“Berdasarkan hasil penelusuran yang kami peroleh dari dinas kesehatan, setelah dilakukan tracing dan wawancara dengan orang yang terkonfirmasi ini rata-rata kebanyakan pulang dari pesta dan melayat orang meninggal, itu rata-rata,” tuturnya.

Menurut dugaan Daniel, warga bisa dengan mudah terpapar karena warga itu memiliki penyakit penyerta. “Ini bisa jadi cepat terpaparnya, karena mungkin warga ini ada yang awalnya memiliki komorbid atau penyakit penyerta, datang ke pesta. Ini yang memudahkan warga untuk terpapar,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Daniel, pihaknya mengimbau warga, terutama warga yang memiliki penyakit penyerta. “Jadi himbauan kami bagi warga yang terutama memiliki komorbid, agar membatasi kegiatan menghadiri pesta dan acara-acara dukacita,” ujarnya.

Saat ditanya langkah selanjutnya dari Satgas terhadap kegiatan sosial seperti acara pesta yang diduga jadi penyebab cepatnya penyebaran Covid-19, Daniel bilang, bahwa untuk hal itu pihaknya harus terlebih dahulu melakukan evaluasi.

Baca juga: Banyak Pemudik Lolos, Hati-hati Peluang Covid-19 Berpesta Lagi

“Kalau untuk itu, secara berjenjang, kita akan coba melakukan evaluasi. Artinya, hasil dari dinas kesehatan ini harus betul-betul matang. Dan kalau memang diperlukan, kita akan mengumpulkan keterangan-keterangan dan data yang objektif, agar bisa mengambil sebuah keputusan,” jawabnya.

Karena, lanjut Daniel, ada juga indikasi, setelah dari pesta, sudah ada tiga orang warga yang meninggal dunia di selang waktu seminggu atau dua minggu setelah pulang dari pesta. Setelah ditelusuri, itu juga rata-rata punya komorbid atau penyakit penyerta.

“Dan untuk itu, akan dilakukan evaluasi oleh Satgas, apalagi ini untuk mengantisipasi. Medan sekarang sedang PPKM Darurat, Sibolga PPKM Terketat, supaya ini tidak terjadi di siantar, tentu Satgas harus mengambil langkah-langkah. Contoh, kerumunan-kerumunan seperti pesta ini, bisa saja ditiadakan sementara, ini tergantung dari hasil evaluasi,” tukasnya. (ferry/hm06)

Related Articles

Latest Articles