10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Selain Masker dan Hand Sanitizer, Kini Alkohol Langka Dipasaran

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejak kabar virus korona yang sudah menjangkiti masyarakat Indonesia, warga berebut memborong masker dan hand sanitizer atau pembersih tangan. Tak heran harga eceran “hand sanitizer” dan masker di kalangan pedagang melonjak hingga 100 persen imbas wabah Covid-19. Bahkan ada yang naik sampai 300 persen.

Kini giliran alkohol yang langka. Jikapun ada jumlahnya sangat terbatas dan mahal.

Ervina, salah satu penjaga toko apotik di Jalan MH. Sitorus mengatakan, sudah seminggu ini alkohol tidak masuk lagi dari pihak distributor.

“Sudah ga ada lagi sales-nya datang untuk melakukan penjualan ke apotik kami. Sejak merebaknya virus korona ini, peminatnya pun semakin meningkat,” ujarnya.

Pantauan Mistar, Rabu (25/3/2020), di sejumlah apotik di kota Pematangsiantar mengatakan dengan jawaban yang sama,habis!!

Akibat kelangkaan hand sanitizer, masyarakat berbondong-bondong membuat sendiri. Seperti diketahui, alkohol 70% merupakan bahan utama untuk membuat hand sanitizer. 

“Sejak Minggu ini, permintaan alkohol 70% mengalami peningkatan, sedangkan stock kami terbatas. Dari pihak distributor mengatakan lagi kosong,” jelas salah satu karyawan apotik di Jalan Merdeka.

S.Marbun, salah satu bidan yang membuka praktek Jalan Sibatu – batu menyebutkan, alkohol sangat baik digunakan mencuci tangan untuk menekan penularan virus korona ke orang lain. Banyak terdapat di pencuci tangan hand sanitizer.

“Akibat susahnya mendapatkan hand sanitizer, masyarakat jadinya buat sendiri. Lebih praktis dan biaya pun tidak mahal. Alkohol 70% itu sangat ampuh mencegah virus Korona,” imbuhnya.

Dia juga menambahkan, seharusnya masyarakat lebih mengutamakan pihak medis seperti kami ini. Karena, klien ataupun pasien yang datang berobat belum tentu bebas dari virus Korona. Pihak Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar pun menjatah masker pada anggotanya.

“Setiap hari hanya satu masker diberikan pada kami. Padahal, pemakaian masker itu tidak boleh lebih dari 4 jam. Begitu juga dengan alkohol, hanya seperlunya saja yang ada. Semua apotik tidak ada menjual lagi,” jelas wanita yang tetap bekerja, walaupun sedang mengandung.

Rima, pembeli yang kecewa sebab alkohol habis. Dia juga sudah mendatangi beberapa toko apotik, tapi hasilnya nihil. Rencananya, Ia akan membuat hand sanitizer sendiri untuk kebutuhan dirumahnya. “Masker ga ada, hand sanitizer juga habis dimana- mana, ya udah buat sendiri aja. Soalnya di YouTube atau di televisi juga sering dilakukan bagaimana buat hand sanitizer sendiri,” tuturnya pada mistar, ketika berada di apotik Jalan Sutomo.

Masyarakat berharap, kelangkaan ini jangan disebabkan adanya oknum yang sengaja menimbun barang, masker, hand sanitizer, dan alkohol 70%. Hanya karena semata-mata untuk keuntungan yang lebih tinggi lagi, dengan memanfaatkan kondisi seperti ini.

Reporter: Yetty Damanik
Editor: Edrin

Related Articles

Latest Articles